Wakil Walikota Bogor Pantau PTM Terbatas di SMPN 1 dan SMAN 1

photo author
- Senin, 4 Oktober 2021 | 23:01 WIB
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memantau jalannya dua Sekolah yang melaksanakan PTM terbatas seperti halnya SMPN 1 Bogor dan SMAN 1 Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memantau jalannya dua Sekolah yang melaksanakan PTM terbatas seperti halnya SMPN 1 Bogor dan SMAN 1 Bogor.

FOKUSSATU.ID - Sejumlah Sekolah di Kota Bogor sudah mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan protokol kesehatan (prokes) ketat pada Senin, 4 Oktober 2021.

Dari sejumlah Sekolah tersebut, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memantau jalannya dua Sekolah yang melaksanakan PTM terbatas seperti halnya SMPN 1 Bogor dan SMAN 1 Bogor.

Seperti yang telah diketahui, bahwa ada sebanyak 44 SMP dan 115 SMA atau SMK yang melaksanakan PTM Terbatas secara serentak pada hari Senin ini.

Dikesempatan tersebut Dedie A Rachim berkeliling serta meninjau dari kesiapan fasilitas sarana ataupun prasarana penunjang prokes di Sekolah tersebut. Selain itu juga mengamati jalannya proses PTM di dalam kelas.

Baca Juga: DPRD Jabar : Kontribusi Pendapatan Bank Bjb Jadi Roda Gerak Pemerintahan di Jawa Barat

"Ada beberapa hal yang menjadi cacatan kami, misalnya seperti prokes yang harus selalu dilakukan dengan ketat tentunya, sebab kan secara teknis semua Sekolah telah disiapkan dan juga lengkap dengan daftar periksanya yang sesuai juga dengan SKB 4 Menteri," tutur Dedie A Rachim kepada awak media usai berkeliling meninjau SMAN 1 Bogor, Senin (4/10/2021).

Di lain sisi, tambah Dedie, dirinya juga mewanti-wanti dalam hal pengawasan terhadap transportasi yang dipergunakan oleh para siswa, dikarenakan masih banyak siswa/siswi yang terpaksa menpergunakan angkutan umum untuk sarana pulang-pergi ke Sekolahan.

"Untuk masalah vaksin, saya yakin anak-anak semua tentunya sudah divaksin dan begitu juga orang tuanya di rumah. Insya Allah juga di rumah aman. Untuk beberapa anak yang mengguanakan sarana umum tentunya harus ada treatment khusus tentunya, jangan sampai di Sekolah, dan di Rumah sudah steril, namun di pertengahan alias perjalanannya ini masih rawan," beber Dedie A Rachim.

Akan hal tersebut, Dedie A Rachim meminta agar dalam pengawasannya diperketat lagi. Mengantisipasi dalam hal menekan penularan dari luar Sekolah, ini tentunya masti diperkuat lagi, contoh seperti dengan mengaktifkan kembali disinfektan chamber atau ruang disinfektan.

"Termasuk juga dengan rutin melakukan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan kelas secara berkala tentunya," pungkasnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wiera Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X