FOKUSSATU.ID - Kawasan lintasan Jalan Raya penghubung antara Rumpin dan Parungpanjang, Kabupaten Bogor di blokade oleh sejumlah warga sekitar, dari Senin, 18 Oktober 2021 yang lalu.
Pemblokadean tersebut, dilakukan warga lantaran geram jalan alami rusak parah yang kerap di lintasi oleh truk berat pengangkut material tambang tersebut.
Tak hanya itu, bahkan ke rusakan jalan pun tak kunjung ada perbaikan hingga saat ini, meski telah banyak memakan korban jiwa.
Baca Juga: Luna Maya Rela Jadi Istri Kedua Demi Pria Ini
Adapun aksi pemblokade juga disertakan dengan pemasangan sejumlah alat plang, spanduk bernadakan protes warga yang dilakukan di pertengahan jalur Jalan Cijengir, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.
"STOP ! Jalan Hancur," seperti itu lah nada tulisan dari isi salah satu poster yang terpasang di tengah jalan tersebut.
Tak hanya itu saja di tengah antara poster tersebut warga pun manambahkan sepucuk pohon pisang. Akibat hal itu sejumlah truk pun terhenti dan tak bisa melintas.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Fokussatu.id, pada Kamis, (28/10/2021) dari sejumlah warga setempat, bahwa aksi yang dilakukan tersebut merupakan luapan amarah warga yang kesal ataupun jengkel akan kondisi 'jalur maut' yang seringkali memakan korban jiwa.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Sarnata mengatakan, aksi digelar agar jalur jalan tersebut segera diperbaiki, selain itu juga warga tak ingin ada korban yang terus berjatuhan akibat kondisi jalan yang rusak dilintasi truk berat pengangkut tambang.
"Penghadang dari warga terhadap truk tronton bermuatan bahan material tambang yang sering melintas di jalur tersebut, tujuannya warga ingin agar jalan segera diperbaiki, dan jangan sampai ada korban lagi, sebab sering terjadi kecelakaan. Waktu itu juga ada warga yang hendak lahiran alami kecelakaan di jalan tersebut, beruntung masih selamat," ujar Sarnata kepada awak media.
Sarnata menambahkan, bahwa menurut dirinya, akan kondisi jalur jalan yang rusak tersebut telah terjadi sejak sekitar sepuluh tahun lalu, namun diabaikan begitu saja dan tak kunjung diperbaiki.
"Warga meminta kepada pihak perusahaan tambang agar lebih peduli lagi akan hal ini, juga ikut serta dalam memperbaiki jalan yang rusak, sebabkan saban hari dilintasi kendara besar truk mereka tentunya," pungkasnya***