FOKUSSATU.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada tragedi keracunan massal di Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Diketahui, sampai saat ini tercatat ada 93 warga mengalami keracunan diduga usai mengkonsumsi makanan dari acara haul salah satu warga, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Dengan penetapan KLB ini prosedur penanganan disesuaikan dan biaya penanganan maupun perawatan pasien ditanggung Pemkot Bogor.
Pj. Wali Kota Bogor, Hery Antasari mengungkapkan keprihatinan dan mendoakan agar para pasien segera lekas pulih.
Hery menyayangkan peristiwa itu dan menyatakan keprihatinan kepada para korban. Ia juga mendoakan agar para korban lekas pulih.
“Dan untuk korban yang meninggal kami ikut berduka cita, semoga diberikan tempat yang terbaik," ucap Hery, Selasa (4/6/2023).
Sementara Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Dwikorawati didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno secara langsung melihat dan mengecek kondisi para pasien yang tengah dirawat di Rumah Sakit Juliana.
Puskesmas Cipaku menjadi lokasi lain yang didatangi Syarifah dan Kadinkes beserta jajaran.
Data awal disebutkan ada 71 orang yang keracunan dengan gejala secara umum sama berupa mual, pusing dan perut mengalami diare.
Namun saat mengunjungi Puskesmas Cipaku, informasi korban masih terus berdatangan, sehingga total korban mencapai 93 pasien dengan satu korban meninggal dunia.
Baca Juga: Pj GubernurJabar Pastikan Website PPDB Jabar 2024 Sudah Kembali Normal
Syarifah menjelaskan, karena ditetapkan KLB maka penanganan harus intensif, harus cepat, fasilitas ambulans, petugas harus tersedia.
“Intinya sarana prasarana pendukung, SDM, obat-obatan harus ada dan tersedia. Kalau fasilitas dan petugasnya kurang, tambahkan dari puskesmas lain. Kalau obat-obatan kurang, koordinasi dan kita cari," ungkap Syarifah