FOKUSSATU.ID - Wali Kota Bogor Bima Arya menerima kunjungan silaturahmi cucu dari Wali Kota Bogor periode 1949-1954, R. Djoekardi di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor.
Kunjungan dilakukan dengan harapan nama R. Djoekardi dapat diabadikan sebagai salah satu nama jalan di wilayah Kota Bogor.
Hal itu disampaikan Dani Djoekardi putra dari Djuwanda Djoekardi, putra keempat R. Djoekardi sebagai perwakilan keluarga. Kepada Bima Arya, Dani Djoekardi menyampaikan akan mengikuti prosedur yang ada.
Baca Juga: Nongkrong Bawa Sajam, 5 Pelajar Diamankan Polisi
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan agar keluarga R. Djoekardi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan. Seperti misalnya narasi apa saja semasa R. Djoekardi menjabat wali kota Bogor.
“Akan lebih bagus kalau ada surat resmi dan nanti perangkat daerah terkait akan melakukan kajian. Kalau ada usulan jalan di mana lokasinya, karena kita harus berproses dan beraudiensi dengan warga agar tidak ada dampak atau keberatan. Kami ingin ada narasi dari kiprah Bapak R. Djoekardi yang berkaitan dengan opsi jalan yang akan digunakan," ujarnya dikutip Selasa (5/9/2023).
Bima Arya melanjutkan, jika ada usulan opsi untuk jalan yang dipilih akan lebih baik dan dikaitkan dengan historisnya seperti apa agar bisa dijelaskan.
Baca Juga: FKMJB Geruduk Kemendagri, Pelantikan Bey Triadi Machmudin Diwarnai Aksi Demo
"Semakin pendek jalan, maka persoalan semakin ringan, apalagi jika historisnya kuat sekali karena kalau alasan, argumentasi dan nilai historisnya seperti apa bisa menentukan,” imbuhnya.
Dalam kunjungan itu, Bima Arya mendapatkan cerita singkat R. Djoekardi yang ditulis putra keempatnya, Djuwanda Djoekardi (80).
R. Djoekardi diangkat sebagai wali kota Bogor (1949-1954) dan menempati kantor wali kota di Jalan Cikeumeuh 64, Bogor Barat berdampingan dengan rumah dinas kediaman wali kota pada masa itu.
Baca Juga: Bey Machmudin Resmi Penjabat Gubernur Jawa Barat
Tahun 1952, diangkat sebagai sekretaris daerah (Sekda) Jawa Barat sampai dengan tahun 1955 dan posisinya sebagai wali kota Bogor diganti R. Kartadjoemena.
Beberapa program yang berhasil direalisasikan selama tahun 1949-1952 berupa proyek fisik, di antaranya perumahan di Sempur untuk masyarakat berpenghasilan menengah.
Artikel Terkait
Aditya Guara Lahirkan Karya Musik Tentang Cinta di Lagu 'Sudah Biasa'
Ganjar Sukses Pimpin Jateng, Alumni Muda Unpad Berharap, Jadi Presiden agar se Indonesia Rasakan Berkahnya
Bey Machmudin Resmi Penjabat Gubernur Jawa Barat
FKMJB Geruduk Kemendagri, Pelantikan Bey Triadi Machmudin Diwarnai Aksi Demo
Nongkrong Bawa Sajam, 5 Pelajar Diamankan Polisi