FOKUSSATU.ID- Rasa bahagia terpancar dari wajah Samin (53). Pasalnya uang miliknya yang dimakan rayap akhirnya diganti Bank Indonesia.
Penjaga Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lojiwetan No 49, Solo Jawa Tengah ini bersyukur, meski tak semua mendapatkan ganti, tetapi dia mengucapkan terima kasih kepada pihak BI.
Dari sekitar Rp 50 juta uang tabungannya yang termakan rayap, pihakj Bank Indonesia (BI) mengantinya senilai Rp 20.220.000.
"Bersyukur, alhamdulillah sudah dibantu oleh bapak ibu semua. Setelah susah payah membantu saya merangkai serpihan-serpihan uang saya, ternyata sudah bisa maksimal bisa ditukar saya bersyukur sekali," ujarnya, Kamis (15/9/2022).
Seperti diketahui Samin meminta ganti uang baru karena uangnya dimakan rayap. Pihak BI menyetujui dengan syarat dia diminta untuk menambal serpihan uang kertas yang rusak hingga mendapatkan luasan dua pertiga atau sekitar 68 persen.
Menurut Samin, memerlukan waktu empat jam, dan itu tidak sendiri, dia bersama istrinya, Sri Kadarwati, serta dibantu petugas BI Solo.
Baca Juga: Ketika Peminjam Uang Gagal Bayar, Ini Lima Langkah Hadapi Penagihan Debt Collector
"Kemarin dari maghrib sekitar jam 18.00 WIB sampai jam 22.30 WIB nata uang itu," ujarnya.
Proses penyusunan kembali itu dia berhasil menyelamatkan Rp 10.310.000, Sebelumnya, dia mendapatkan Rp 9.910.000 uang yang berhasil ditukar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, penyusunan sisa uang kertas yang rusak dimakan rayap membutuhkan waktu dua hari.
"Dari sisa lembaran ini, Selasa langsung bisa kami identifikasi Rp 9.910.000. Rabu kemarin coba rekonstruksi kembali, Alhamdulillah bisa menghasilkan dan memenuhi syarat yakni 2/3 dari luasan uang Rp 10.310.000. Total yang sah dapat penggantian sebanyak Rp 20.220.000. Ini jumlah optimal yang bisa BI bantu," ujarnya.
Joko Prastowo memaparkan , sisa uang kertas lainnya tidak dapat direkonstruksi karena kondisinya sudah rusak parah.
"Selebihnya potongan kecil lain tidak bisa direkonstruksi. Ini pembelajaran bagi kita, lebih aman, transaksi non-tunai, dapat bunga atau bagi hasil. Bisa di celengan tapi setiap bulan disetorkan," bebernya.
Sedangkan Samin mengaku tersadar untuk bisa menabungkan uangnya di bank. Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk merawat uangnya sebaik mungkin. "Mari kita cintai uang kita. Jangan seperti saya menabung di omplong (celengan) ternyata banyak mudaratnya. Uang sebanyak itu di omplong ternyata banyak rayapnya," jelasnya.***(014)
Artikel Terkait
Antisipasi Permintaan Penukaran Uang Baru, BI Jabar Siapkan Uang Rp24 Triliun
BI Jabar Gelar WJIM 2022, Kejar Pertumbuhan Pemanfaatan LCS
BI Jabar Gelar DIGISEF, 2 - 4 September 2022 di Ciwalk Bandung. Ada Apa Saja ?