FOKUSSATU.ID, CIMAHI - Angin puting beliung kembali terjang wilayah Kota Cimahi, tepatnya di tiga RW di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi
Puluhan rumah rusak porak poranda diterjang puting beliung. Peristiwa angin puting beliung tersebut terjadi pada Senin (13/10/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Hingga peristiwa ini beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, plastik hingga genting dan seng penutup atap rumah beterbangan.
Baca Juga: Perhutani KPH Bandung Utara Gelar Patroli Gabungan Antisipasi Gukamhut dan Bencana Alam
Menurut salah seorang warga mengatakan kejadian puting beliung ini, diawali dengan suara gemuruh, namun tak ada tanda tanda akan terjadi puting beliung seperti adanya hujan atau langit mendung.
"Tak ada hujan yang mengawalinya. Hanya terdengar suara gemuruh seperti sebuah pesawat yang akan mendarat. Ketika angin reda, diluar rumah sudah berantakan puing puing atap rumah berserakan dijalan,"ujarnya.
Sementara menurut keterangan Komandan Regu BPBD Kota Cimahi, Dasep menyebut, ada tiga RW yang terdampak puting beliung pada Senin sore. Saat ini pihaknya masih melakukan assessment dampak dari peristiwa tersebut.
Baca Juga: HPT FAPERTA UNPAD Gelar Konsolidasi Minat Mahasiswa di Ranca Upas Ciwidey Kabupaten Bandung
"Kita sedang melaksanakan tahap assessment, jadi untuk data pastinya belum ya, kita perkirakan puluhan. Nanti akan kita laporkan ke pimpinan. Cuma yang terdampak sementara ada 3 RW, yaitu RW 17, 18, dan 21," kata Dasep.
Dasep menyebutkan hasil assessment sementara, kebanyakan kerusakan itu pada bagian atap, seperti genting, asbes, seng terbawa angin.
Artikel Terkait
Ciptakan Batas Hijau, DLH Kota Cimahi Tanam 1000 Pohon Bambu di Eks TPA Leuwigajah Cireundeu
Terkait Penyegelan Tempat Wisata Puncak Oleh Menteri LH, Anggota DPR Minta Presiden Prabowo Turun Tangan
USB YPKP Bandung Resmi Buka Tahun Akademik 2025 dengan PKKMB
HPT FAPERTA UNPAD Gelar Konsolidasi Minat Mahasiswa di Ranca Upas Ciwidey Kabupaten Bandung
Perhutani KPH Bandung Utara Gelar Patroli Gabungan Antisipasi Gukamhut dan Bencana Alam