Pemprov Jabar Targetkan, 2022 Ekonomi Tumbuh Merata dan Memiliki Unsur Keadilan

photo author
- Jumat, 19 November 2021 | 05:28 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (screenshoot)
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (screenshoot)

Meski demikian, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bio Farma (Persero) Sri Harsi Teteki mengingatkan, kesehatan tetap menjadi yang utama dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional termasuk di Jawa Barat.

Menurutnya, tanpa memprioritaskan kesehatan maka ekonomi akan hancur. Makanya ia tetap mendorong Vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"untuk itu salah satu mengendalikan pandemi ini ialah vaksin. Vaksin sangat strategis karena merupakan elemen penting yang menjadi prioritas kesehatan masyaraka. Tanpa kesehatan, ekonomi kita akan hancur," ungkapnya.

Baca Juga: Modus Orang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Cirebon, Berpotensi Lanjut ke Ranah Hukum

Sementara itu, Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengungkapkan, fokus Pos Indonesia saat ini adalah berupaya memenuhi kebutuhan pasar. Pasalnya, terdapat pergeseran yang terjadi pada operasional Pos Indonesia, yang tadinya berupa surat beralih menjadi paket. "Ini menyebabkan kami harus melakukan perubahan infrastruktur kami, baik yang sifatnya keras maupun lunaknya. Keduanya kita lakukan dan ini sedang berjalan," jelas Charles.

Selain itu, juga terdapat perubahan dari sisi permintaan pasar. Kini, pelanggan meminta agar barangnya dijemput, mengutamakan kecepatan, hingga menimbang biaya yang diperlukan untuk pengiriman. "Nah, ini memang kuncinya di digitalisasi sebenarnya. Kami mengembangkan program PosAja! di mana pelanggan Pos bisa melakukan order lewat aplikasi itu," tambahnya.

Aplikasi PosAja! juga menyediakan pengiriman yang sifatnya instan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ingin barang kirimannya cepat sampai. Akan tetapi, kata Charles, Pos Indonesia memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan jasa pengiriman instan lainnya.

"Kiriman paket ini biasanya ada konsep konsolidasi dan kirimannya antarkota, kalau ojol kan hanya satu kota. Jadi, semua kombinasinya kami lakukan," tandasnya.

Baca Juga: Hindari Kegaduhan, Waka DPR Minta Larangan Perayaan Tahun Baru Dikaji Mendalam

Dalam diskusi yang sama, Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero) Syaifuddin secara garis besar Pindad mempunyai dua lini bisnis yaitu dibidang pertahanan dan industrial. Pindad sendiri bertekad untuk menjadi top 100 perusahaan pertahanan global di 2024.

"Strategi utama yang kita lakukan untuk mencapai itu adalah membangun ekosistem end to end untuk produk strategis dan berkolaborasi dengan mitra kita. Dan kami bersinergi dengan 271 perusahaan di dalam negeri," pungkas Syaifuddin.

Dalam kolaborasi itu, lanjut dia, ada pula UMKM yang bekerja sama dan memiliki kompetensi untuk mengembangkan produk-produk unggulan nasional. Menurutnya dalam memproduksi senjata, Pindad tidak sendirian. Pindad bersama-sama 17 perusahaan lokal dan UMKM memproduksi senjata dengan melibatkan sekitar 3269 tenaga kerja.

Baca Juga: Orang Hilang di Cadas Pangeran Ditemukan di Cirebon, Ini Modus Tegas Analis SAR Basarnas Jabar

"Kami yakin bahwa kolaborasi menjadi poin penting dalam membangun kualitas produk, di samping kolaborasi menjadi salah satu tools untuk melakukan efisiensi dan mmperkuat daya saing kita. Dan kita masih terus membuka bagi mitra lokal kita yang memiliki kompetensi di bidang ini untuk sama-sama meningkatkan kemampuan dan kualitas produk yang kita miliki," jelasnya.

Selanjutnya untuk kendaraan tempur, pihaknya bahkan melibatkan 30 perusahaan lokal dan UMKM dengan melibatkan 2310 tenaga kerja. "Jadi intinya semua lini produk yang ada di Pindad melakukan konsep yang sama, dan pasca pandemi kami siapkan strategi untuk meningkatkan kapasitas. Dan kita berharap akan menyerap jauh lebih banyak mitra-mitra lokal yang ada di Jabar untuk melakukan kolaborasi strategis," tutur Syaifuddin.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X