Salah satu keberhasilan EAL yang paling diapresiasi adalah pemulihan lahan milik negara di kawasan PTPN I Regional 2 yang sebelumnya dimanfaatkan secara ilegal oleh 83 penggarap. Melalui pendekatan kolaboratif dan humanis, EAL berhasil merestorasi lahan tersebut.
Sebagai solusi humanis, Ronny Lukito melalui EAL telah membangun:
- 30 rumah untuk relokasi para penggarap.
- Pendirian sebuah mushola dan sekolah PAUD.
Relokasi ini bukan hanya upaya penyelesaian masalah secara adil, tetapi juga pemulihan aset negara, sebuah langkah yang mendapat pujian dari berbagai pihak.
Dalam aspek ekologi, EAL telah menjalankan berbagai upaya pelestarian sejak tahap awal pembangunan, yang bertujuan menjaga dan meningkatkan nilai-nilai lingkungan.
Baca Juga: WALHI Sebuat Tiga Institusi Ini Jadi Penyebab Kerusakan Lingkungan
Penghijauan Masif, lebih dari 100.000 pohon dan perdu ditanam, ditambah lebih dari 1,8 juta tanaman semak dan ground cover di area PTPN.
Program Adopsi Pohon, lebih dari 1.800 pohon ditanam melalui program adopsi di area TNGGP.
Pengendalian Hidrologi, diilakukan perencanaan hidrologi dan drainase komprehensif, EAL telah membangun 5 kolam retensi dan sekitar 120 sumur resapan dari target 205.
Baca Juga: Perkuat Sinergi Dengan Dunia Pendidikan, bank bjb Tandatangani MoU Bersama Universitas Negeri Malang
Area Hijau Maksimal, dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) hanya 9 persen, lebih dari 90 persen lahan dimanfaatkan sebagai area hijau, memastikan dampak positif bagi resapan air, keanekaragaman hayati, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan.
Melalui semua inisiatif ini, EAL diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pelestarian alam dan pengembangan ekowisata berkelanjutan di Indonesia, memperkuat komitmen EIGER untuk terus aktif menjaga kelestarian alam.
Selain proyek EAL, EIGER secara berkelanjutan menjalankan berbagai program pelestarian alam, menegaskan peran Ronny Lukito dan perusahaannya sebagai garda terdepan konservasi.
Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dedi Saepul Serap Aspirasi Warga Jelegong
Mountain & Jungle Course (MJC), program tahunan ini mendidik petualang muda, membangun karakter yang tangguh dan bertanggung jawab melalui kombinasi pembelajaran kelas dan praktik lapangan.
Zero Waste Mountain, program ini berambisi menjadikan gunung-gunung di Indonesia bebas sampah, Gunung Kembang menjadi pionir berkat kolaborasi erat dengan pengelola pos pendakian dan masyarakat lokal.