FOKUSSATU.ID - Direktur eksekutif Walhi Jabar, Wahyudin menyebutkan tiga Institusi negara yang menyebabkan kerusakan parah di bidang lingkungan. Ketiga institusi tersebut yakni Perhutani, BKSDA, dan Perkebunan (PTPN).
Kang Iwang, panggilan akrabnya pada diskusi bersama media di Bandung menyatakan kerusakan ini sudah terjadi sejak lama. Ini sudah terjadi semacam pembiaran oleh negara yang memperkosa hutan di Jawa Barat.
Ia menyebutkan angka 1,2 juta hektar hutan di Jawa Barat sudah porak poranda. Fungsi ekosistemnya sudah jauh menurun bahkan di sejumlah tempat sudah menjadi tempat wisata yang sangat ramai.
Baca Juga: Italia, Argentina dan Portugas Pastikan Lolos Babak 16 Besar Piala Dunia U17
"Kita melihat kerusakan sudah terjadi di semua kota kabupaten di Jawa Barat", ungkapnya.
Ia mencontohkan ada sekira 250 Petambang emas liar di wilayah kabupaten Bogor. Padahal keberadaan mereka sudah diketahui sejak lama. "Ini juga seperti yang sengaja dibiarkan", tegasnya.
Kerusakan yang disebabkan oleh tiga Institusi negara itu seperti melegalkan kerusakan hutan. Secara pelan tapi pasti sejumlah titik diubah fungsinya dari hutan perawan menjadi fungsi lainnya. Bahkan diubah menjadi objek wisata dengan bangunan yang sangat massif.
Iwang bercerita Walhi sudah melakukan protes keras ke pemerintah baik kota, kabupaten ataupun provinsi. Namun tidak ada perubahan yang signifikan. Perusakan tetap terus terjadi.
Baca Juga: Edwin Senjaya Gelorakan 4 Konsensus Kebangsaan pada Pelajar SMA di Kota Bandung
Ia juga menjelaskan hutan cagar alam sejatinya harus dijaga dengan sangat ketat. Jangankan mengubah fungsinya seperti membangun objek wisata atau bangunan yang massif, karena untuk orang yang memasuki kawasan tersebut harus mengantongi izin yang ketat.
"Tapi kan kita lihat sendiri kondisi kerusakan hutan di Jawa Barat hari ini ", ujarnya dengan nada berat.
Kerusakan parah yang terjadi saat ini sebenarnya bukan sebuah yang tiba-tiba. Kerusakan tersebut memang terjadi secara nyata sejak dahulu. Meski demikian Iwang tetap optimis perubahan harus terjadi ke arah yang lebih baik. Pihaknya masih yakin bahwa masih banyak institusi atau kelompok seperti kampung adat dan komunitas yang masih menjaga hutan agar tetap lestari.***(011)
Artikel Terkait
KONI Kota Bandung Dorong Olahraga Sebagai Pengungkit Ekonomi Lokal Lewat Sport Tourism
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Dedi Saepul Serap Aspirasi Warga Jelegong
Perkuat Sinergi Dengan Dunia Pendidikan, bank bjb Tandatangani MoU Bersama Universitas Negeri Malang
Italia, Argentina dan Portugas Pastikan Lolos Babak 16 Besar Piala Dunia U17