“Anggaran besar sudah digelontorkan untuk anak-anak, jangan sampai malah membahayakan kesehatan mereka,” tegasnya.
Baca Juga: BULOG Bandung Terus Perkuat Ketahanan Pangan dan Stabilkan Harga Beras di Kota Bandung
Dari pihak penyedia MBG, Egi Ermawan, Ketua SPPG Kecamatan Cilengkrang, menyatakan bahwa kejadian ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
“Kita tidak bisa langsung menyimpulkan keracunan. Dari 300 lebih siswa, hanya 12 yang mengalami gejala. Jika memang ada masalah serius pada makanan, seharusnya jumlah yang terdampak jauh lebih banyak,” jelas Egi.
Ia menegaskan bahwa dapur produksi MBG sudah menerapkan SOP dengan pengawasan ahli gizi. Makanan untuk shift pagi dan siang juga dimasak terpisah agar tetap segar.
Baca Juga: Ini Rencana KDM Evaluasi Kebijakan Pendidikan di 2026, Salah Satunya Rumah Kepsek Harus Dekat
“Namun kami tetap menjadikan keluhan orang tua ini sebagai bahan evaluasi. Ke depan, kami akan lebih ketat lagi dalam pengawasan penyajian dan distribusi makanan,” tambahnya.
Sehari setelah kejadian, puluhan orang tua mendatangi sekolah untuk meminta penjelasan. Pertemuan itu dihadiri Kepala Sekolah, perwakilan SPPG Kecamatan Cilengkrang, serta pihak kepolisian setempat.
Hasilnya, semua pihak sepakat menunggu hasil pemeriksaan kesehatan dan laboratorium, sekaligus memperketat evaluasi penyediaan makanan MBG.***
Artikel Terkait
Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Menu MBG, Badan Gizi Nasional: Semuanya Tergantung Daerahnya
Menhan Tak Peduli Isu Ancaman Pembakaran Sekolah yang Melaksanakan MBG di Papua Oleh OPM
Dukung Visi Presiden Prabowo, Bupati Kang DS Komitmen Implementasikan Program MBG
Temuan KPK Soal Anggaran MBG Berkurang, dari Rp 10 Ribu Jadi Rp 8 Ribu
Kantor Bersama Satgas MBG Resmi Dibuka di Kabupaten Bandung