Usai Konsumsi MBG Puluhan Siswa SD Legokhayam Diduga Keracunan Makanan

photo author
- Jumat, 22 Agustus 2025 | 16:41 WIB
Kekhawatiran melanda orang tua setelah puluhan siswa SD Legokhayam mengalami gejala keracunan usai Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kekhawatiran melanda orang tua setelah puluhan siswa SD Legokhayam mengalami gejala keracunan usai Makan Bergizi Gratis (MBG).

FOKUSSATU.ID - Puluhan siswa dari SD Legokhayam, yang terletak di Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (21/8/2025) siang.

Gejala yang muncul meliputi mual, muntah, dan pusing, yang membuat orang tua merasa cemas.

Kepala SD Legokhayam, Nendi Rohaendi, menjelaskan bahwa insiden ini hanya terjadi pada siswa yang mengikuti shift siang.

Baca Juga: Viral Foto Wamenaker Immanuel Ebenezer Dipasang Banyak Alat Medis, KPK Ungkap Kondisi Kesehatannya

Dari sekitar 100 siswa yang menikmati hidangan telur dan sayuran, sebanyak 12 siswa melaporkan sakit perut dan muntah-muntah.

“Kalau dibilang keracunan, itu masih harus dikaji lebih lanjut melalui pemeriksaan laboratorium. Namun memang benar, keluhan hanya muncul pada siswa shift siang. Anak-anak yang sekolah pagi tidak ada yang mengalami masalah kesehatan,” kata Nendi, saat ditemui awak media, Jumat (22/8/2025).

Beruntung, kondisi anak-anak yang terdampak kini mulai membaik.

Baca Juga: HUT ke-20 Himpaudi: Gerak Cermat Anak Usia Dini Gelorakan Semangat Pendidikan Emas

“Alhamdulillah tidak ada yang sampai dirawat. Sebagian bisa ditangani dengan obat di rumah, ada juga yang sempat dibawa ke dokter untuk mendapat obat pencernaan,” tambahnya.

Meski pihak sekolah mengingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan keracunan, beberapa orang tua tetap merasa khawatir.

Feri Sobur (37), orang tua dari siswa kelas 4B, menceritakan pengalaman anaknya yang muntah hebat setelah pulang sekolah.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Bandung Geledah PT BDS, Inspektorat Dapat Sorotan Publik

“Pas dijemput di jalan sudah muntah. Sampai rumah muntahnya makin banyak, lemas, bahkan sempat tidak bisa bangun. Dokter bilang keracunan makanan, dikasih obat untuk pencernaan. Sekarang sudah mendingan, tapi anak saya masih trauma, belum mau makan,” ungkapnya.

Feri berharap agar pemerintah dan penyedia makanan lebih serius dalam mengawasi program MBG agar kejadian serupa tidak terulang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X