Harga BBM Naik, Pemprov Terus Diontrog Demonstran, Wagub Jabar Bilang Baiknya Keputusan Pusat Ditaati

FOKUSSSATU.ID - Pemprov Jabar terus diontrog warga yang resah atas keputusan pemerintah pusat menaikkan harga BBM bersubsidi per 3 September 2022, lalu. Naiknya nggak tanggung-tanggung antara Rp2.350 -Rp2.500 per liternya.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun akhirnya angkat bicara, katanya memahami keresahan masyarakat atas kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun ada baiknya, keputusan pusat itu ditaati.

"Yakinlah keputusan pemerintah untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Kebijakan dan kebijaksanaan pemerintah diutamakan untuk kemaslahatan rakyat, kebaikan bangsa dan negara bahkan agama,” kata Uu, Minggu 11 September 2022.

Menurut Uu, meski kebijakan pusat itu dianggap pahit oleh masyarakat, namun tetap harus dipahami karena ada kepentingan yang lebih besar untuk keutuhan bangsa dan negara ini.

“Jelas keutuhan bangsa dan negara itu adalah tanggung jawab kita bersama bukan tanggung jawab pemerintah saja," ucap Uu.

Baca Juga: Ombudsman Tegaskan Pembatasan BBM Bersubsidi Harus Pertimbang Mayoritas Kendaraan Masyarakat

"Karenanya, kenaikan BBM ini adalah salah satu keputusan yang dianggap terbaik dalam menghadapi situasi dan kondisi seperti hari ini,” imbuhnya.

“Penyesuaian harga BBM merupakan salah satu instrumen APBN untuk menstabilkan skala negara,” tambah orang nomor Dua di Jabar.

Uu juga menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah keberlangsungan pembangunan negara dan bangsa. Maka hal itu tidak boleh terabaikan dan tidak terhenti.

"Kami yakin akan ada manfaat-manfaat lain dari setiap kebijakan, yang terpenting menurut saya terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terpenuhinya pendidikan, kesehatan dan perekenomian. Di Jabar juga hari ini sudah tidak ada lagi desa yang sangat tertinggal,” tutur Dia.

“Kita harus mendukung program pemerintah. Karena pemimpin mengemban amanah, punya visi dan misi untuk menyejahterakan masyarakat,” pungkasnya.