FOKUSSATU.ID - Saat memasuki musim penghujan, beberapa titik wilayah di Kota Bandung kerap banjir atau tergenangi air. Dari 68, sisa 10 titik kategori banjir dan 24 titik genangan.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi memastikan, pihaknya rutin mengeruk gorong-gorong.
Bahkan, tahun ini akan dibuat akses pertama agar alat berat bisa masuk ke bawah Cikapundung Kolot untuk bisa dilakukan pengerukan.
Baca Juga: Kampung Wisata Kreatif Cigondewah, Ciptakan Kepariwisataan Berdaya Saing
"Dua bulan menjelang hujan itu kita sudah rutin pengerukan. Beberapa titik yang sering banjir itu Kopo Citarip, Cibaduyut, dan Gedebage," jelas Didi selepas Bandung Menjawab pada Rabu, 22 Juni 2022.
Selain itu, langkah lain yang dilakukan untuk mencegah banjir adalah dengan kolam retensi dan sumur resapan. Tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan membuat kolam retensi di Tegalluar melalui kolaborasi dengan Kabupaten Bandung.
"Sudah ada 12 kolam retensi. Ini telah melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Targernya satu per tahun, tapi kita sesuaikan dengan kebutuhan dan lahan yang bisa dimanfaatkan," ungkapnya.
Baca Juga: Kimia Farma Berkomitmen untuk Mewujudkan Wajah Indonesia Bersinar
Di luar upaya Pemkot Bandung, Didi mengimbau masyarakat untuk membuat sumur resapan sederhana di rumah masing-masing. Langkah kecil ini menjadi solusi untuk mencegah banjir.
Untuk membuat sumur resapan ini cukup di lahan ukuran kecil menggunakan bekas kaleng atau drum galonan, bisa juga menggunakan bata.
"Saat ini ada 4.500 sumur resapan di Kota Bandung dari potensi 500.000 yang harusnya bisa ada. Kita coba selesaikan hujan di halaman sendiri, jangan sampai masuk ke halaman orang lain," imbaunya.
Baca Juga: Duet Anies dan AHY di Pilpres 2024 Sangat Berbahaya Kenapa? Pengamat P3S: Tajam dan Cerdas
Pemkot Bandung mrlalui DSDABM juga telah menyediakan tujuh rumah pompa untuk mencegah banjir. Tahun ini akan ditambah tiga unit lagi.
"Ada di daerah Merkuri, Adipura, dan Rancabolang. Sebagian besar efektif, tapi ada beberapa yang tidak efektif. Di Rancabolang itu kalau debit air Cidurian naik malah hasil pompanya akan balik lagi," jelasnya.
Artikel Terkait
Wali Kota Bandung Takziah ke Rumah Bobotoh
Jadi Korban Nonton Persib, Ketua DPRD Kota Bandung Minta Untuk Kewilayahan Gelar Nobar
Hadiri Diklat Kaderisasi PP, Edwin Sanjaya Ajak Pemuda Pancasila Bersatu Bangun Kota Bandung
Tedy Rusmawan Berharap Besar Ke ICMI Berkiprah Lebih di Kota Bandung
Capai 200 Unit CCTV Tersebar, Komis C DPRD Kota Bandung: Smart City Dapat Semakin Terwujud