Capai Target Indikator Smart City, Komisi A: Demi Keamanan Minta Diskominfo Perbanyak Pemasangan CCTV

photo author
- Kamis, 27 Januari 2022 | 10:58 WIB
Rapat kerja membahas evaluasi dan rencana program bersama Diskominfo di Ruang Rapat Komisi A DPRD Kota Bandung (Marhan/Humpro DPRD Kota Bandung)
Rapat kerja membahas evaluasi dan rencana program bersama Diskominfo di Ruang Rapat Komisi A DPRD Kota Bandung (Marhan/Humpro DPRD Kota Bandung)

FOKUSSATU.ID- Kota Bandung menjadi salah satu dari 100 kota sebagai kota percontohan kota menuju kota cerdas. Salah satu indikator penilaian kota cerdas ialah mengenai SPBE, Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik atau sering disebut E-Government. Target penilaian SPBE Kota Bandung di angka 3,25, dan tercapai di 3,19.

Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, Khairullah mengapresiasi kinerja Diskominfo, dan meminta Diskominfo memperbanyak pemasangan CCTV demi keamanan warga di Kota Bandung. Dalam rapat kerja membahas evaluasi dan rencana program bersama Diskominfo di Ruang Rapat Komisi A, DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Rabu, 26 Januari 2022

"Kami sangat mengapresiasi kinerja dan inovasinya, namun yang menjadi masukan terutama dari kepolisian ialah faktor keamanan dengan menerapkan CCTV yang masih kurang," kata Khairullah.

Baca Juga: Komisi IV DPRD Jabar Jajal Jalan Tol Cisumdawu Seksi 1, Dua Minggu Ini Masih Gratis

Anggota Komisi A, Riantono, S.T., M.Si, mengatakan target inovasi SPBE dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, dan perlu anggaran yang sesuai.

"Target 2023 ini 3,35. Jika dilihat ini kenaikan 0,05 poin dari tahun ke tahun, jika lihat 2021 nilainya 3,25, dari target 2021 3,25 yang tercapai realisasinya 3,19, maka tidak tercapai 0,06 poin. Jadi target 2022 harus menambah 0,11 . Apa 0,11 ini setara atau tidak dengan anggaran yang diajukan? Jika setara, jangan berharap target akan tercapai, karena 1 angka saja sangat berarti dalam pembangunan smart city," katany.

Selain itu, Riantono juga meminta Diskominfo untuk memanfaatkan cara kolaborasi agar target RPJMD terealisasi dengan baik.

Baca Juga: 6 Kasus Omicron, Kecamatan Kota Bandung Tempat Ditemukannya Kasus

"Menganggarkan pengadaan teknologi memang sesuatu yang mahal, maka perlu hal yang praktis sesuai target RPJMD, maka perlu jalan kolaborasi dengan pemangku atau pakar yang sudah ahli saja. Jika masalah kemacetan masih belum teratasi dengan aplikasi yang kita buat, dan masyarakat pun misal tetap saja melihat jalan alternatif melalui aplikasi Google Maps, mungkin kita bisa kolaborasi dengan itu," ujar Riantono.

Selain itu, menurut anggota Komisi A lainnya, Erick Darmadjaya, mengatakan pengembangan teknologi tidak hanya menyiapkan anggaran besar, namun memerlukan kreativitas.

Salah satu indikator penilaian kota cerdas ialah mengenai SPBE, Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik atau sering disebut E-Government. Target penilaian SPBE Kota Bandung di angka 3,25, dan tercapai di 3,19.

Baca Juga: Polisi dan Komnas HAM ke Rumah Bupati Terbit Tinjau Kerangkeng Manusia dan Wawancarai Mantan Penghuninya

"Tidak hanya menyiapkan anggaran yang besar tapi dibarengi dengan kreativitas, jika 10 tahun lalu sudah mulai TV internet, di kita ini belum ada. Kita bisa memulai dari komunikasi kepada masyarakat dari dinas itu cukup satu pintu, terintegrasi," kata Erick

Indikator kinerja utama Diskominfo yang dibahas pada rapat tersebut mengenai smart city atau kota cerdas. Pada penilaian di level integratif oleh Kominfo dan IPB.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fazar

Sumber: DPRD Kota Bandung

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X