FOKIUSSATU.ID – Akibat adanya pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Kota Bandung mengalami penurunan. Setidaknya ini terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Untuk itu, guna memulihkan kembali perekonomian seperti pada tahun 2019 yang tumbuh 6,75 persen, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berusaha memulihkan ekonomi yang tengah terpuruk ini dengan membuka kembali pusat-pusat perekonomian namun dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
“Sejak kasus pertama Covid-19 di Kota Bandung pada Maret 2020, pertumubuhan ekonomi terus mengalami penurunan. Padahal pada 2019 kita berhasil memperoleh pencapaian membanggakan dengan pertumbuhan ekonomi kota 6,75 persen atau di atas angka nasional dan provinsi,” tutur Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat menjadi Keynote Sepaker webinar pemulihan ekonomi Kota Bandung “Smart Growth – Suistainable Growth – Inclusive Growth di Hotel La Grande, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Wow, PKS Izinkan Kadernya Berpoligami
Webinar ini digelar oleh Tim Pertimbangan Kebijakan Wali Kota Bandung dan Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat.
Sedangkan pemateri dalam webinar tersebut di antaranya Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED) Jabar, Ipong Witono, Ketua Tim Pertimbangan Kebijakan Wali Kota Bandung, Asep Warlan, Guru Besar Ekonomi Universitas Islam Bandung, Atih Rohaeti Dariah, Koordinator Sahabat UMKM Kota Bandung, Fitria dan Ketua Kadin Kota Bandung, Iwa Gartiwa.
Oded mengakui, pandemi merusaknya sampai angka minus 2,28 persen. Itulah masa masa tersulit yang hampir dialami 2,5 juta warga Kota Bandung.
“Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung 2021 sudah di angka 4 persen dan mudah-mudahan bisa ditingkatkan lagi,” katanya.
Oded menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan agar pemulihan ekonomi bisa berkelanjutan yaitu mengendalikan Covid-19.
Sebab ekonomi akan sulit tumbuh jika kegiatan produksi, distribusi maupun konsumsi tidak berjalan akibat para pelaku ekonominya sakit terpapar.
“Dengan memelihara derajat kesehatan masyarakat pada level yang diharapkan, maka proses ekonomi bisa dijalankan dengan berkelanjutan. Ketika penanganan kesehatan sudah berjalan baik, dari sini kita menentukan stategi ekonomi dengan lebih kokoh,” tuturnya.
Menurutnya, Kota Bandung memiliki modal kuat untuk beradaptasi dengan baik.
“Sebagai salah satu pioneer Smart City di indonesia, kita punya peluang besar untuk cepat mengadopsi kemajuan teknologi digital. Hampir semua warga bahkan dari berbagi lapisan sudah memiliki gawai sendiri. Bahkan jika dijumlahkan, gawai lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk,” katanya.
Sebagai kota yang mengandalkan pemasukan sektor jasa dan perdagangan, Oded mengatakan, bukan hal mudah untuk mengembalikan tren positif ekonomi seperti pada tahun 2019. Namun sebagai kota jasa dan perdagangan, Oded berharap pertumbuhan bisa berjalan baik.
Artikel Terkait
Ma’ruf Amin Minta Daerah Lain Tiru Buruan Sae Kota Bandung
Gerakan Bandung Salamina Diharapkan Bisa Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Cegah Stunting dengan Geber Pagi dan Program Buruan SAE
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, Dua Daerah Ini Warganya Diimbau Kibarkan Bendera Setengah Tiang
TP PKK Kota Bandung Jaga Ketahanan Keluarga