Wow, PKS Izinkan Kadernya Berpoligami

photo author
- Kamis, 30 September 2021 | 15:00 WIB
 
 
FOKUSSATU. ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengeluarkan program membolehkan kadernya untuk berpoligami. Program yang dinamakan solidaritas tiga pihak itu dikhususnya untuk kader yang ingin berpoligami dengan janda.
 
Ketua Dewan Syariah Pusat PKS, Surahman Hidayat mengatakan, aturan itu tercantum dalam program UPA di poin 8 yang berbunyi: anggota laki-laki yang mampu dan siap beristri lebih dari satu mengutamakan pilihannya kepada aromil dan awanis.
 
Menurutnya, poligami sudah diatur dalam agama dan dilakukan oleh Rasul.
 
 
Namun kata Suharman, program itu bagi kader yang mampu secara moril dan materiil, tujuannya demi memuliakan anak yatim.
 
"Karena kebolehan ini supaya maslahat intinya kan samawa, sakinah-mawaddah-warahmah, supaya di situ kerangkanya maka perlu etika dan perlu diatur, makanya kita bikin etikanya. Di antaranya ya bagi yang punya kemampuan membantu para fakir miskin, membantu anak yatim, dan seterusnya," kata Suharman. 
 
Untuk itu, dia tidak melarang kadernya untuk berpoligami. Namun harus menyesuaikan aturan yang telah dibuat tersebut.
 
"Melaksanakan agama dalam masalah keluarga, yaitu untuk mewujudkan visi sakinah-mawaddah-warahmah, salah satunya sarana ke situ (poligami) ya tidak bisa dinafikan, karena itu juga ada di dalam Al-quran, jadi mereka yang memang ada kemampuan ada hasrat, makanya persyaratan itu sangat ketat," ucapnya.
 
"Mampu secara moril dan materiil. Demi memuliakan anak yatim," sambungnya.
 
 
Suharman mengatakan aturan itu juga sudah disepakati oleh Presiden PKS hingga pimpinan partai. Dia menyebut aturan itu juga sudah melalui kajian mendalam.
 
"Sudah (disepakati), saya sebagai ketua sudah tanda tangan, ibu-ibu sudah melakukan kajian, sudah koordinasi dengan Presiden PKS ada masukan-masukan, minggu kemaren, dan baru bismillah saya tanda tangan," ujarnya.
 
Suharman mengatakan dalam melakukan kajian ini, PKS telah membentuk komisi keluarga sakinah. Mayoritas anggora dalam komisi itu perempuan dan sudah disosialisasi ke seluruh kader di daerah.
 
"Itu kan bahkan dibuat tim yang disebut komisi keluarga sakinah itu mayoritas dari anggota komisi itu perempuan, mereka yang menggelar konsinyering, mereka berdiskusi mereka juga komunikasikan ke bagian perempuan di NTT, diundang supaya mereka mengkaji," tuturnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asep Fokussatu

Sumber: KKB dan KKSB

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB
X