Korban Penganiayaan Hingga Berdarah-darah! Pelaku Diduga Anggota Dewan, Bicara Blak-blakan, Ini Penjelasannya

photo author
- Sabtu, 25 September 2021 | 20:23 WIB
Polres Metro Tangerang Kota
Polres Metro Tangerang Kota

Baca Juga: Pengalaman Mistis Pendaki, Gibran Tidak Merasa Hilang Karena Nggak Pernah Ada Malam

Setelah itu, E bicara sambil sebut uang senilai Rp100 Juta.

"Duit saya mana. Seratus....Seratus. Baru saya tau saya. Urusan itu permasalahannya, interior," katanya.

Setelah itu ibu itu bilang lagi, cek saldo cek saldo. "Disuruhnya, saya cek saldo. Itu dia nggak berenti dia ngomel-ngomel, anak buah saya juga dilemparin helm," terangnya.

"Ibu itu (E) juga ada nampar-nampar muka saya, ada kali sepuluh kali," kenangnya.

Setelah itu E berteriak, pisau mana pisau. "Saya nggak lihat dia pegang pisau, cuma dia nanya pisau," terang J.

"Malah disodorkan, --kata teman-teman saya, sama sopirnya itu (P). Tapi nggak jadi diambilnya pisau itu. Trus datang lagi, dari ruang sebelah bawa paralon. Sambil mengarahkan ke mata saya, trus tangan yang satunya pegang leher saya, mau saya congkel mata kamu," kata J.

Baca Juga: Tes Swab Negatif, Azis Syamsuddin Ditangkap KPK

"Setelah agak reda marahnya dia, saya bilang ke anggota saya (pekerja) ayo bawa saya ke rumah sakit. Ini udah banyak darah saya. Nanti saya tumbang," kata J.

Tetapi, E mencegahnya. "Tunggu dulu, tandatangani dulu surat. Saya nggak tahu, surat apa. Matarai mana, trus dia keluar," kata J.

"Trus ada yang minta KTP saya, saya kasih. Setelah itu, hampir 15 menit muncullah surat. Tandatangani ini," katanya.

"Rupanya isinya, surat damai, yang isinya kurang lebih, kesalahpahaman, dan tidak akan menuntut," katanya.

Setelah itu, J diajak E berobat, J tidak mau. "Dia saya suruh pulang aja, tetapi saya diintimidasi terus. Akhirnya pergi sama dia berobat. Sampai di puskesmas Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari.

Baca Juga: Klaster Sekolah Muncul di Jabar Setelah PTM Berlangsung, Ini Tanggapan Gubernur

"Dokternya bilang, aduh pak cepat pergi ke RS S. Ini benturan besi ini, nanti kena tetanus. Disini nggak ada obat itu. Terus saya pergi ke RS S," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Rekomendasi

Terkini

X