FOKUSSATU.ID – Dalam tiga tahun kepemimpinannya, Oded M. Danial dan Yana Mulyana mengakselerasi layanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (admindukcapil). Pelayanan didorong agar semakin cepat dan mudah baagi masyarakat.
Kurang dari tiga bulan pascapelantikan, aplikasi Selesai Dalam Genggaman (Salaman) langsung dihadirkan Oded-Yana pada Desember 2018 untuk memberikan kemudahan mengurus admindukcapil.
Hingga kini pengembangan aplikasi terus dilakukan mengingat intensitas penggunaannya yang meningkat tajam saat memasuki pandemic Covid-19.
Ketika sebelum pandemi Covid-19 melanda, aplikasi Salaman hanya melayani 20 persen dari seluruh urusan admindukcapil. Namun, saat virus mewabah penggunaan aplikasi Salaman mencapai 90 persen.
Layanan aplikasi Salaman meliputi urusan pembuatan akta kelaihiran, akta kematian, Kartu Identitas Anak (KIA), pindah keluar dan pindah dalam kota.
Bukan hanya pendataan administrasinya saja, namun kemudahan juga diberikan Salaman dengan mengirimkan hasilnya berupa file pdf, sehingga bisa dicetak langsung secara mandiri oleh masyarakat.
Baca Juga: Ini Sejumlah Acara pada Perayaan HJKB Ke-211 Kota Bandung di Masa Pandemi
Khusus untuk KIA masih tetap harus dicetak Disdukcapil, lantaran menggunakan bahan khusus.
Namun masyarakat tak perlu khawatir, masyarakat tetap bisa bersantai di rumah, lantaran sudah terjalin kerja sama dengan Gojek dan PT. POS untuk pendistribusian hasilnya.
“Kalau dulu Salaman itu jadi pilihan, maka saat pandemic itu menjadi wajib karena mengurangi kontak antara petugas dengan masyarakat atau kontak antara masyarakat saat datang ke kantor Disdukcapil,” ucap Tatang Muhtar, Kepala Disdukcapil Kota Bandung.
Lebih lanjut untuk pemutakhiran data terkait Kartu Keluarga (KK) serta mengurus KTP yang hilang atau rusak bisa diurus melalui aplikasi Pemutakhiran Data Mandiri (Pemuda).
Kemudian, layanan administrasi yang pindah datang, Warga Negara Asing (WNA), Surat Keterangan Tinggal Sementara (SKTS) atau non permanen yang basis datanya berasal dari luar daerah bisa diurusa lewat e-Punten.
“Tiga tahun terakhir itu kita memang go digital, banyak pelayanan yang bisa dialihkan ke online, dan didukung regulasi yang ada. Sekarang security printing itu bisa diganti HVS, masyarakat bisa cetak sendiri di rumah karena sudah ada pakai barcode,” beber Tatang.
Kini, dari 24 jenis layanan admindukcapil hampir keseluruhan dilakukan secara online. Hanya menyisakan beberapa yang memang menggharuskan tetap dilaksanakan secara tatap muka.
Artikel Terkait
Yana Optimis Laju Ekonomi Kota Bandung Positif di Kuartal Ke-4 Tahun 2021
Ini Sejumlah Acara pada Perayaan HJKB Ke-211 Kota Bandung di Masa Pandemi
Pekan Pertama PTMT di Kota Bandung Berjalan Lancar, Ini Rahasianya
Sudah Dibuka, Ini Syarat Masuk Bioskop di Kota Bandung
Sempat Diwarnai Bentrokan, Dua Ormas di Sukabumi Sepakat Damai