FOKUSSATU.ID – Hingga pekan pertama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas atau (PTMT) di Kota Bandung, belum ditemukan laporan adanya transmisi Covid-19. Sejauh ini, pelaksanaan PTMT berjalan lancar dan terkendali.
Hal iini karena Pemerintah Kota Bandung terus melakukan pemantauan dan teliti dalam memberikan izin PTMT kepada sekolah-sekolah yang berniat melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Dari 4 ribuan lebih satuan pendidikan yang ada di Kota Bandung, baru 2007 sekolah yang menyelenggarakan PTMT Bertahap di semua jenjang dari PAUD hingga SMA sederajat, termasuk sekolah di bawah Kementerian Agama.
"Di Kota Bandung itu PTMT Bertahap karena kita sangat hati-hati, teliti, fokus dan konsentrasi. Prioritasnya kesehatan dan keselamatan. KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) itu yang kedua," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Bambang Ariyanto, Kamis,(16/9/2021).
Baca Juga: Ini Sejumlah Acara pada Perayaan HJKB Ke-211 Kota Bandung di Masa Pandemi
Bambang menyatakan, pada hari pertama PTMT Bertahap di Kota Bandung pada 8 September lalu, hanya diikuti 330 sekolah di semua jenjang. Satuan pendidikan tersebut merupakan sekolah yang lolos verifikasi dan uji coba pada 2-15 Juni lalu.
"Karena mereka sudah melaksanakan uji coba. Maka sudah diizinkan untuk menggelar PTMT dengan syarat tetap maksimal 50 persennya saja dari siswa yang diizinkan," tururnya.
Memasuki tahap kedua, Bambang menyebutkan, ribuan sekolah di Kota Bandung berbondong-bondong mengajukan PTMT Bertahap. Namun, Pemkot Bandung tidak gegabah dan tetap memverifikasinya secara ketat.
Langkah pertamanya, tiap satuan pendidikan harus mengisi 30 daftar periksa sebagai prasyarat mengajukan PTMT Bertahap. Mayoritas daftar periksa ini menyangkut dengan kesiapan sekolah perihal protokol kesehatan.
"Kalau di bawah 70 persen tidak akan diajukan verifikasi. Sekolah baru bisa dilakukan verifikasi apabila data di Simdik (Sistem Informasi Manajemen Pendidikan)
sudah di atas 80 persen. Kalaupun ada yang sudah diverifikasi tetap ada saja yang tidak lolos," terangnya.
Apabila sudah lolos persyaratan di Simdik, Bambang melanjutkan proses verifikasi baru dilakukan pemeriksaan kesiapan KBM oleh Dinas Pendidikan. Kemudian terkait kesiapan protokol kesehatan oleh Dinas Kesehatan dan kesiapan penunjang lingkungan sekitar oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan.
Bambang mengungkapkan, dari data terbaru di tahap kedua pengajuan PTMT Bertahap lalu tim verifikator hanya baru bisa meloloskan 1.677 sekolah di semua jenjang. Verifikasi dilakukan secara ketat pada 6-9 September lalu.
"Mereka yang lolos sudah diizinkan melaksanakan PTMT Bertahap tanggal 15 (September) kemarin. Jadi yang kelompok kedua ini masih tahap uji coba maksimal 25 persen dan waktunya 4 minggu," jelasnya.