FOKUSSATU.ID - Dalam upaya memperkuat layanan pendidikan, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melantik 309 Pegawai Negeri Sipil sebagai kepala sekolah di Gedung Moh. Toha, Soreang, Jumat (28/11).
Pelantikan ini menjadi langkah strategis untuk mengatasi kekosongan jabatan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
"Kita percepat pelantikan ini karena banyak posisi kepala sekolah yang kosong. Jangan sampai kegiatan belajar mengajar terganggu. Saya tekankan, kepala sekolah harus menjadi contoh terbaik," ujar Kang DS.
Baca Juga: Portugal Juara Piala Dunia U17, Di Final Menangi Duel Kontra Austria
Dalam sambutannya, Kang DS mendorong terciptanya budaya sekolah yang berkarakter. Ia mengajak para kepala sekolah untuk menjalin kedekatan emosional dengan guru dan siswa, salah satunya melalui kebiasaan bersalaman setiap pagi.
"Saya instruksikan agar kepala sekolah dan para guru sudah ada di sekolah pukul 06.30 agar bisa saling bersalaman dan membangun kemistri kekeluargaan," tegasnya.
Kang DS menekankan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan amanah besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bandung.
Hal ini sejalan dengan UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2023 yang menegaskan pentingnya dedikasi dalam pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Kang DS juga menggarisbawahi tiga peran utama kepala sekolah. Pertama, sebagai perencana yang harus merancang kebijakan sekolah secara matang dan berbasis data.
Kedua, sebagai pemimpin yang mampu mengarahkan dan mengoordinasikan seluruh elemen sekolah. Ketiga, sebagai penilai yang harus mampu menganalisis data untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca Juga: Ambil Alih Penanganan Jalan Desa dan Kabupaten, Kepala Desa Cilame Dukung Rencana Pemprov Jabar
"Jika ketiga peran ini dijalankan dengan baik, program sekolah akan semakin efektif dan memberikan hasil yang nyata bagi perkembangan pendidikan di Kabupaten Bandung," jelasnya.
Di akhir sambutannya, Kang DS berpesan agar para kepala sekolah yang baru dilantik menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan agar tidak ada kepala sekolah yang "bermain api" terkait penggunaan dana sekolah, terutama dana BOS.