FOKUSSATU.ID - Puluhan orang tampak sibuk mengemas berbagai macam jenis sayuran di bangunan bergaya container look berwarna silver berdiri di Jalan Lapang Nomor 27 Cipangisikan RT 02/07 Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Di bangunan bernama Bangsal Bernard Tani, setidaknya ada 25 orang sedang menyortir sayur berdasarkan tiga tingkatan, yaitu Grade 1 untuk didistribusikan ke retail, Grade 2 untuk grosir dan Grade 3 untuk produk olahan. Sayur-sayur berkualitas premium itu berasal dari hasil panen anggota kelompok Bernard Tani yang sudah berdiri sejak 2014.
Ketua Kelompok Tani Bernard Tani Pipit Candra mengatakan, saat ini ada lebih dari 50 petani yang sudah bergabung sebagai anggota kelompoknya. Adapun luas lahan budidaya hortikultura kelompok mencapai 60 hektare yang tersebar di empat desa di Kecamatan Pangalengan, yaitu Warnasari, Margaluyu, Sukaluyu, dan Pulosari.
Baca Juga: BAZNAS Jabar Gelar Rakorda Bersama Seluruh Kabupaten - Kota di Jawa Barat
Pipit menuturkan, perjalanan Bernard Tani menjadi sesukses sekarang tidak diperoleh secara instan. Tak jarang kelompok tani ini mengalami kerugian dan gagal jual. Namun berkat kegigihan bersama, Bernard Tani akhirnya berhasil membudidayakan lebih dari 30 komoditas hortikultura.
Selain memiliki kualitas yang bagus, inovasi produk di Bernard Tani juga tampak pada kemasannya yang unik dan rapi. Bahkan Bernad Tani sudah secara teratur menjual parsel sayur yang dapat dijadikan sebagai bingkisan atau souvenir. Produk ini pun cukup diminati dan banyak dipesan oleh instansi-instansi besar seperti Bank Indonesia, BUMN dan kementerian.
Meski produk premium Bernard Tani sudah dikenal secara luas, Pipit menegaskan, Business Matching juga menjadi faktor yang penting dalam proses bisnis yang keberlanjutan. Maka itu, pihaknya cukup rajin mengikuti beberapa kegiatan misi dagang, baik yang difasilitasi oleh pemerintah maupun swasta.
Baca Juga: Federal Oil Serahkan Hadiah Motor Program Nyaman Berhadiah 2024
Adapun buyer yang sudah menyepakati kontrak kerja sama dengan Bernard Tani dari hasil Business Matching seperti Ban Choon Pte.LTd Singapore, CCL Impex Malaysia, Uni Emirat Arab dan Jepang.
"Kalau yang paling dekat, besok (17 November 2024) kami (Bernard Tani) akan berangkat ke Riau untuk memperkenalkan produk dengan membawa sampel sayur dari sini," ujar Pipit saat ditemui di Bangsal Bernard Tani pada Sabtu, 16 November 2024.
Di sisi lain, berbagai inovasi pertanian terus dilakukan untuk menemukan format bercocok tanam yang tepat. Ditambah, saat ini perubahan iklim terjadi dengan sangat cepat. Kondisi tersebut tentu memengaruhi produktivitas pertanian.
Baca Juga: Mohamad Ijudin Imbau Jauhi Judi Online dan Hindari Korupsi serta Redam Aksi Unjuk Rasa di Jawa Barat
"Maka itu kami (Bernard Tani) sering mengikuti pelatihan mengenai cara budidaya terbaru untuk menghadapi perubahan iklim," ujar Pipit.
Salah satu pelatihan yang pernah diikuti Bernard Tani adalah Improving Production Technique & Strengthening Value Chains for Horticultural Crops di Jepang pada 2023. Di sana Pipit belajar mengenai teknik dan cara meningkatkan produktivitas pertanian.