Lestarikan Budaya Lewat Seni Pedalangan, Poltekpar NHI Bandung Latih Generasi Alfa dan Gen Z di Desa Kertawangi

Desa Kertawangi sendiri merupakan wilayah yang strategis, terletak di lereng perbukitan Cisarua Bandung Barat, dengan udara sejuk, pemandangan alam yang memikat, dan keramahan masyarakat yang tinggi. Desa ini menyimpan potensi besar dalam tiga segmen wisata: alam, budaya, dan buatan.

Kepala Desa Kertawangi, Yanto bin Surya atau akrab disapa Kang Ewon "The Steven", menyambut program ini dengan penuh sukacita.

“Pendampingan dari Poltekpar sangat berarti bagi kami. Ini membuat masyarakat semakin semangat dan yakin untuk mewujudkan Desa Kertawangi sebagai destinasi wisata unggulan Jawa Barat,” tuturnya.

Baca Juga: Pengusaha Muda dan Musisi Boni Anggara Resmi Calonkan Diri Jadi Ketua Kadin Kabupaten Bandung

Sinergi Kuat, Langkah Cepat

Program pelatihan pedalangan wayang golek Sunda menjadi salah satu contoh konkret dari sinergi kuat antara kampus dan desa, dengan gerak cepat menuju pemberdayaan budaya lokal dan peningkatan daya tarik wisata berbasis masyarakat.

Poltekpar NHI Bandung tidak hanya hadir sebagai pendamping, tapi juga sebagai mitra strategis dalam proses kreatif membangun desa wisata berdaya saing.

Pemerintah Daerah Dukung Penuh

Program ini mendapat dukungan dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB, yang turut hadir langsung di lapangan.

Kegiatan ini dinilai menjadi contoh ideal sinergi antara pemerintah, desa, dan perguruan tinggi dalam membangun desa wisata berdaya saing.

"Ini kolaborasi konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program seperti ini harus terus diperluas,” kata David Oot Kepala Bidang Kepariwisataan Disparbud Kabupaten Bandung Barat.

Program ini juga sejalan dengan visi Gerbang Pancawaluya Jabar Istimewa, yang menitikberatkan pada pembangunan desa berbasis budaya dan inovasi lokal.

Pelatihan pedalangan ini tidak hanya menjadi media pewarisan budaya, tapi juga bentuk pendidikan karakter dan penguatan identitas lokal di era modern.

Poltekpar NHI Bandung membuktikan bahwa kampus bukan menara gading, tapi mitra aktif dalam pembangunan masyarakat dan pelestarian budaya Indonesia.