Cegah Kebutaan, Mahasiswa Telkom University Hadirkan Inovasi Alat Deteksi Dini Penyakit Mata

photo author
- Selasa, 3 Desember 2024 | 10:47 WIB
Sejumlah inovasi dan karya mahasiswa dipamerkan dalam acara Telkom University Annyversary ‘SDGs for Indonesia yang digelar di Covention Hall Telkom University, Bandung, Senin 2 Desember 2024.
Sejumlah inovasi dan karya mahasiswa dipamerkan dalam acara Telkom University Annyversary ‘SDGs for Indonesia yang digelar di Covention Hall Telkom University, Bandung, Senin 2 Desember 2024.

FOKUSSATU.ID - Sejumlah inovasi dan karya mahasiswa dipamerkan dalam acara Telkom University Annyversary ‘SDGs for Indonesia yang digelar di Covention Hall Telkom University, Bandung, Senin 2 Desember 2024.

Tak hanya itu, berbagai both teknologi karya mahasiswa Tel-U, seperti OptiGuard, aplikasi deteksi dini penyakit mata, drone, komputer hingga berbagai aplikasi canggih, dipamerkan di melalui both didalam gedung tersebut. Selain itu, juga ada puluhan both mitra Tel-U yang di pamerkan.

Salah satunya terlihat, sekelompok mahasiswa S1 Sains Data Fakultas Informatika (FIF), Telkom University (Tel-U) yang menghadirkan inovasi yang dapat melakukan deteksi dini terhadap penyakit mata untuk mencegah terjadinya kebutaan.

Baca Juga: Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Tel-U Anniversary: SGD's for Indonesia

Mata adalah bagian dari organ manusia yang sangat penting dan krusial untuk diperhatikan kesehatannya. Meskipun organ kecil, tetapi mata yang kehilangan kemampuan melihat dapat sangat menghambat aktivitas manusia.

Kebutaan dapat disebabkan oleh berbagai penyakit mata, seperti retinopati diabetik, glaukoma, dan katarak, yang berdampak negatif pada kualitas hidup individu. Saat ini, kebutaan bahkan menjadi salah satu masalah kesehatan global yang signifikan.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus kebutaan mencapai sekitar 1,6 juta penduduk. Untuk itu, diperlukan tindakan proaktif dalam deteksi dini penyakit mata untuk mengurangi angka kebutaan dan menghentikan penyebaran penyakit mata. 

Baca Juga: Bey Dilantik sebagai Deputi di Kementerian Sekretariat Negara

Hendrik, koordinator OptiGuard menjelaskan,“Inovasi yang disebut OptiGuard. Aplikasi deteksi dini penyakit mata melalui funduskopi ini memanfaatkan metode Convolutional Neural Network (CNN) untuk mendeteksi dini penyakit katarak, glaukoma, dan diabetes retinopati dengan adaptor yang menghubungkan lensa oftalmoskop 20D pada kamera ponsel pengguna”.bebernya

Saat ini, OptiGuard tengah dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC) dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Baca Juga: Prabowo Imbau Anggota Kabinet Persiapkan Nataru, Wanti-Wanti Menko Infra hingga TNI-Polri

“Inovasi OptiGuard ini terdiri dari aplikasi yang digunakan untuk mengambil citra fundus yang kemudian diproses untuk mendeteksi penyakit matanya dengan menerapkan model Convolutional Neural Network. Tidak sebatas itu, aplikasi OptiGuard yang kami rancang juga dilengkapi dengan fitur lainnya seperti, fitur akses alat OptiGuard di klinik terdekat, fitur janji temu dengan dokter, fitur rekam medis, fitur edukasi yang berisi artikel dan video terkait kesehatan mata, hingga fitur pesan untuk konsultasi online dengan dokter,” pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fazar Kurniawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

JR Amazing Race 2025: Menapaki Jejak Sang Pencerah

Senin, 1 September 2025 | 16:17 WIB
X