FOKUSSATU.ID- Pemecatan mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menimbulkan respon beragam.
Bahkan, IDI mendapatkan 'tekanan' dari sejumlah pihak terkait pemberhentian Dokter Terawan tersebut. Mulai dari warganet hingga anggota DPR,
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) antara Komisi IX dan IDI yang digelar pada Senin kemarin, IDI mendapatkan kritik dan amarah dari sejumlah anggota dewan. Ada aggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago dan Rahmad Handoyo yang menyerukan bubarkan IDI dan meminta IDI tidak menjadi organisasi yang superbody.
"Bubarin saja IDI, ngapain, cuma organisasi profesi kok, dan IDI itu cuma memberikan rekomendasi. Sama dengan Komisi IX, kami tidak bisa memberikan sanksi ke pemerintah, hanya memberikan rekomendasi, boleh dipakai boleh tidak," kata Irma.
Rahmad Handoyo malah menegaskan bahwa tekanan untuk membubarkan IDI, bukan dari DPR semata, tetapi dari suara rakyat, warganet yang berselieran di media sosial. "Itu suara rakyat, suara trending topic. Kaget Masya Allah," ujarnya.
Baca Juga: DPR Nilai Pemecatan Dokter Terawan Bahayakan Dunia Kedokteran
Menurutnya, rakyat menganggap ada suatu ketidakadilan dan keanehan pada ranah etik di organisasi IDI. Karena banya pula dokter lain yang melakukan pelanggaran etik, seperti bermain dengan perusahaan farmasi, malpraktek dan lain sebagainya.
Sementara Irma menyebut IDI tidak melakukan pembinaan dan pengembangan kemampuan profesi anggota. Buktinya praktik terapi cuci otak dokter Terawan atau yang dikenal juga sebagai metode Intra-Arterial Heparin Flushing (IAHF) yang merupakan modifikasi Digital Subtraction Angiography (DSA) itu malah dihentikan.
"IDI tidak mensejahterakan anggota, orang seenak udelnya saja memecat anggota," paparnya.
"Makjleb...dng tegas Ibu Suryani Chaniago berkata bubarkan saja IDI. Ambil hak PB IDI memberi ijin kembalikan ke Pemerintah dan audit keuangannnya!" kata @Maya83206301.
"Bubarkan IDI organisasi profesi tiada guna. Masalah perizinan farmasi dan perizinan lainnnya yang berhubungan dengan kesehatan biar ditangani oleh @KemenkesRI. 90% audience menginginkan PBIDI dibubarkan" kata @BajakSawah22
Sedangkan IDI meminta Komisi IX DPR untuk tidak terlalu ikut campur terkait polemik rekomendasi pemberhentian dokter Terawan itu. Ketua Umum IDI Periode 2022-2025 Adib Khumaidi mengatakan rekomendasi pemberhentian Terawan merupakan proses panjang sejak 2013 lalu.
Adib menyebut, selaku petinggi IDI, maka ia harus melaksanakan amanat rekomendasi MKEK tersebut dengan telah mempertimbangkan berbagai opsi sesuai banyak faktor.
"Harapan kami dalam forum ini, kepada anggota dewan terhormat, bahwa mekanisme organisasi yang kami lakukan tolong berikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan secara internal," pinta Adib.***014
Artikel Terkait
Dibacakan Dalam Muktamar Aceh Dokter Terawan Resmi Diberhentikan Dari IDI
DPR Nilai Pemecatan Dokter Terawan Bahayakan Dunia Kedokteran