FOKUSSATU.ID - Melakukan tradisi ritual di era Society 5.0 atau Metaverse sebagai Penghormatan Akar Budaya Adiluhung Nusantara sih boleh boleh saja.
Roy Suryo cuitkan penjelasan di atas di akun twitternya KRMT Roy Suryo, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan ritual khusus di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dalam cuitan itu, Roy juga menyematkan empat foto lama saat Jokowi melakukan ritual Mobil Esemka saat masih menjadi Wali Kota Solo.
Cuitan di atas belum selesai, Ini cuitan lengkapnya. Itu juga kenapa Roy menyematkan foto ritual Mobil Esemka dalam cuitan itu.
Baca Juga: Bruno Cetak Brace di Laga Persib Kontra Madura United, Maung Bandung Menang Tipis 3-2
"Melakukan tradisi Ritual di era Society 5.0/Metaverse sebagai Penghormatan Akar Budaya Adihulung Nusantara sih boleh boleh saja. Namun harus dilandasi dengan Niat Tulus, Kejujuran, Usaha Keras dan Jangan lupa untuk tetap Berdoa kepada Tuhan YME Allah SWT agar tidak berujung seperti Esemka...Ambyar."
Ritual yang dilakukan Jokowi ini, diketahui akan dilakukan bersama 33 gubernur se Indonesia.
Pada ritual ini, para gubernur diwajibkan untuk mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Selain itu 33 Gubernur asal 33 Provinsi ini juga diinstruksikan membawa air dan tanah dari masing-masing daerah asalnya.
Baca Juga: Dinan Fajrina Terlihat Pasrah Saat Rumah Mewah dan Porschenya Disita Polisi
Air dan tanah itu, kemudian disatukan dalam kendi Nusantara yang disimpan di titik nol IKN Nusantara.
Artikel Terkait
Bambang Susantono Disebut Calon Kuat Kepala Otorita IKN, Begini Profilnya
Skenario Pemindahan ASN ke IKN Nusantara, Telah Masuk Dalam Tahapan Diskusi One on One
Sempat Muncul Nama Ahok, Presiden Jokowi Pilih Bambang Susantono Jadi Kepala Otorita IKN
Lantik Bambang Susantono Sebagai Kepala Badan Otorita IKN , Presiden Berikan Lima Tugas
Ridwan Kamil Nggak Kepilih Jadi Kepala IKN Nusantara, Ini Penjelasannya
Investasi 100 Miliar Dollar Hilang SoftBank Mundur Dari Proyek IKN
Mbah Mijan Tanggapi Ritual Kendi Nusantara Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara