FOKUSSATU.ID - Maru Nazara, mantan trader yang loss 540 juta rupiah bongkar borok affiliator berkedok trader. Korbannya banyak, bahkan ada yang sudah bunuh diri, harapannya, pemerintah proses kasus ini.
Penjelasan di atas dibeberkan Maru di akun youtube panggung inspirasi official bertajuk "Maru Nazaru Membongkar Korban Penipuan Affiliator Binary Option, Kedok Dibalik Sultan Trading".
Tayangan yang upload 19 Januari 2022, kemarin. Hingga berita ini dibuat Selasa 25 Januari 2022, sudah ditonton 89.275 viewer.
"....(sebut dua nama para affiliator) semua affiliator binary option, kalian harus diproses secara hukum karena kalian telah menjerumuskan banyak orang, kelian telah menipu banyak orang, kalian adalah affiliator dan bukan trader," katanya membuka pembicaraan.
Affiliator masih bisa bernafas bebas karena memperkenalkan diri sebagai seorang trader, bukan sebagai affiliasi trader.
"Hanya saja kalian menipu, kalian memanipulasi, sehingga kalian dianggap seorang trader, karena kalian membohongi banyak orang, karena kalian bukan trader, kalian adalah affiliator yang menipu orang menjerumuskan orang. sehingga setiap orang yang loss, setiap orang yang kalah, yang sudah dibantai dalam aplikasi itu, kalian mendapat bagian 70 persen," katanya.
"Kalian itu menggunakan cara-cara yang kotor, kalian bilang, kalian sukses di trading, kalian bilang, kalian seorang trader, padahal kalian adalah seorang affiliator penipu, kalian menipu banyak member, kalian menipu begitu banyak orang, yang menjerumuskan begitu banyak orang, sehingga mereka loss dan kalian kaya raya, kalian benar-benar penipu," tambahnya.
Untuk itu, Maru Nazara meminta kepada para korban affiliator jangan takut.
Baca Juga: Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin-angin Terlibat perbudakan
"Kita harus lawan, kita satukan suara, kita satukan kekuatan, kita akan melawan mereka. Uang kalian 70 persen dari kekalahan kalian, ada di mentor, dimana kalian mendaftar," terangnya.
Sebab tambahnya, selama affiliator itu masih hidup, mereka harus mengembalikan dana 70 persen itu.
"Karena mereka menggunakan cara-cara yang kotor, cara menipu, cara menjebloskan, cara mereka itu busuk," terangnya.
"Mereka memanipulasi semua, mereka bilang sukses di trading padahal mereka adalah affiliator yang mencari mangsa setiap hari, mencari korban setiap hari, kalian benar-benar penipu yang sudah menelan banyak korban, ada yang jutaan, ada yang puluhan juta, ratusan juta, ada yang miliaran, bahkan ada yang 23 miliar, dia loss," terangnya.
Artikel Terkait
Dewan Komisioner OJK Telah Mencabut Izin Usaha PT OVO Finance Indonesia
Jabar Raih TPAKD Award 2021 dari OJK
Aksi Adik Irwansyah Tipu Sang Kakak, Rumah di Pasang Plang Disita Bank, Pengacara Adukan ke OJK
Aktor Utama Dugaan Penjualan Aplikasi Robot Trading Skema Ponzi Dicokok