Begini Strategi Jabar Tangani Varian Omicron

photo author
- Jumat, 14 Januari 2022 | 09:45 WIB
Ilustrasi Varian Omicron
Ilustrasi Varian Omicron

FOKUSSATU.ID - Pemprov Jawa Barat sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Selain kesiapan fasyankes, penguatan testing, tracing dan treatment (3T) intens dilakukan di tingkat puskesmas dan menjauhi kerumunan serta mengurangi mobilitas.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengimbau kepada masyarakat Jabar untuk tidak panik, tetapi tetap waspada. Salah satu bentuk kewaspadaan itu tercermin dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi.

"Kalau tidak hati-hati, kasus COVID-19 pada bulan Februari bisa naik. Tapi penularan bisa tertahan atau landai jika kita bersama-sama meningkatkan prokes," kata Nina.

Baca Juga: Berikut Nama Pemeran Utama di Drama Seri Layangan Putus, Saksikan di WeTV Pukul 18.00 WIB

Penanganan varian Omicron, kata Nina, sama dengan penanganan COVID-19 varian lainnya. Pemerintah memperkuat 3T dan fasyankes, sedangkan masyarakat disiplin prokes dalam berkegiatan, menjauhi kerumunan baik di ruang terbuka maupun tertutup dan mengurangi mobilitas.

Menurut Nina, pengalaman penanganan gelombang dua pada pertengahan tahun lalu akan menjadi rujukan. Hal itu mulai dari penyiapan tempat isolasi di level desa, kabupaten/kota, dan provinsi, gencar melakukan tes COVID-19 dan telusur kontak erat, sampai kesiapan obat-obatan dan Alat Pelindung Diri (APD).

"Termasuk vaksinasi COVID-19. Sampai saat ini, cakupan vaksinasi sudah 78-80 persen dari target. Jadi masih ada 20 persen yang kita lakukan vaksinasi," ucap Nina.

Baca Juga: Pensiun dari MotoGP, Rossi Kembali Balapan Diatas Roda 4

Pemda Provinsi Jabar pun sudah mengantongi strategi apabila kasus COVID-19 meningkat. Strategi pertama penguatan puskesmas. Menurut Nina, puskesmas bersama TNI/Polri dan PKK akan gencar melakukan tes dan telusur sebagai upaya mendeteksi dini.

"Kita harus siap, termasuk testingnya. Baik menggunakan rapid test antigen atau PCR. Kita juga harus siap dengan Sumber Daya Manusia (SDM)," tuturnya.

Sedangkan strategi kedua berkaitan dengan penguatan rumah sakit. Selain tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19, ketersediaan oksigen, APD, dan obat-obat akan disiapkan dengan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Buat Karya Sebaik Mungkin, Simak Ramalan Kartu Tarot Untuk Taurus, Cancer, Virgo dan Sagitarius

"Kami sudah mempunyai data dari gelombang kedua, mana saja rumah sakit yang bisa meningkatkan kapasitas tempat tidurnya sampai 40 persen dari total tempat tidur. Semua sudah ada datanya dan akan kami sampaikan kembali bila ada peningkatan kasus," ucap Nina.

"Kami dari provinsi sudah menyiapkan obat-obatan dan APD. Bagi kabupaten/kota yang memerlukan APD, dapat mengirimkan surat kepada kami," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X