FOKUSSATU.ID- DPR RI meminta pemerintah dan industri otomotif di Indonesia serius dalam mengembangkan industri baterai dan kendaraan listrik (Electric Vehicle atau EV) . Pasalnya mobil listrik ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi karbon yang mencemari lingkungan.
Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo mengatakan, pengembangan kendaraan listrik termasuk industri baterai sangat penting. Hal ini bisa menekan konsumsi dan emisi dari Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga dapat menekan impor serta lebih ramah terhadap lingkungan. Demikian Sartono usai mengikuti kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke pabrik perakitan PT Mercedes-Benz di Wanaherang, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/11/2021).
Namun, ia mengingatkan ketika peralihan ke kendaraan listrik terealisasi, maka dukungan infrastrukturnya harus dipersiapkan. Sebab sampai saat ini belum banyak tersedia fasilitas pengisian baterai dan juga pengurangan emisi karbon. "Menghadirkan mobil listrik menjadi tidak efektif karena sebagian besar pembangkit listrik di negara kita memakai bahan bakar batu bara dan gas alam. Semakin banyak EV yang kita buat, semakin buruk emisi karbon,” ujar Sartono.
Baca Juga: Harapan Anggota DPR Soal Pajak Kar
Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Saat ini, terdapat 22 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang ada di Indonesia. Salah satunya pabrik perakitan Mercedes-Benz di Gunung Putri ini merupakan sentra perakitan mobil baik itu mobil penumpang atau kendaraan komersial. Setidaknya ada dua model yang dirakit di sini yaitu GLE 450 4MATIC serta GLS 450 4MATIC.
Fasilitas perakitan di lokasi tersebut dinyatakan sebagai produsen otomotif dengan sertifikasi Eco-industri dari TÜV Rheinland. Ini menjadi bukti bahwa pabrik yang berada di Wanaherang juga ramah terhadap lingkungan sekitar. Sejalan dengan itu, Pemerintah Indonesia saat ini fokus mendorong investasi otomotif dalam produksi kendaraan listrik . Ini menjadi sangat penting karena Komisi VII DPR RI juga sedang mengawal RUU Energi Baru Terbarukan dimana kendaraan listrik menjadi salah satu cara untuk menekan emisi dari kendaraan bermotor di Indonesia.
Kunjungan kerja ini, diharapkan Komisi VII DPR RI dapat menyerap pandangan dan masukan dalam sektor industri otomotif sekaligus mendorong pengurangan polusi karbon.***
Content Creator Jurnalis gus
Artikel Terkait
Pimpinan DPR Dukung Pemerintah Hapus Cuti Bersama Nataru
Harapan Anggota DPR Soal Pajak Karbon