FOKUSSATU.ID-Indonesia akan mengembangkan Vaksin Covid-19 dan saat ini tengah menjajaki kerjasama dengan sejumlah perusahaan Amerika Serikat, antara lain: Dynavax Technologies, Baylor College of Medicine (BCM), hingga Google Health.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono tengah membahas dan memantapkan rencana kolaborasi tersebut.
Retno mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut PT Bio Farma (Persero) dengan Dynavax Technologies sepakat menandatangani perjanjian kerjasama.
Baca Juga: Pembunuhan Sadis Ibu-Anak di Subang Kompleks, Polisi Masih Kumpulkan Bukti Ilmiah
"Kedepan Bio Farma dan Dynavax secara bersama-sama dapat mengembangkan vaksin mandiri platform protein rekombinan dan memperkuat kerja sama hingga studi pengembangan vaksin BF-BCM," tutur Retno dalam konferensi pers virtual, Sabtu (18/9/2021).
Retno menjelaskan, Dynavax merupakan produsen salah satu adjuvant terbaik di dunia. Adjuvant adalah zat yang berfungsi menguatkan seed vaccine protein rekombinan.
Selain dengan Dynavax, Retno menyampaikan Bio Farma juga tengah melakukan kerja sama dengan Baylor College of Medicine (BCM) untuk mengembangkan vaksin menggunakan platform protein rekombinan.
Baca Juga: Laksanakan Ketetapan Tata Ruang, Pemprov Banten Bisa Jadi Contoh
Retno mengatakan pengembangan vaksin antara Bio Farma dan BCM saat ini sudah memasuki tahap uji pra-klinis dan segera dilanjutkan ke tahap uji klinis yang diharapkan dapat selesai pada akhir 2021.
Dalam pertemuannya itu, pemerintah Indonesia juga menyepakati kerja sama antara Bio Farma dan BCM terkait pengembangan bibit vaksin Covid-19 multi varian, termasuk varian Delta.
Selain melakukan penandatangan kerjasama mengenai kemitraan dengan kedua perusahaan, dalam lawatan ke AS delegasi Indonesia juga menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) antara Bio Farma dan Google Health.(gus)
Artikel Terkait
KPK Dorong Pemprov Tagih Pajak Air Permukaan
Bisa Jadi Contoh, Kontribusi Desa Wisata Pujon Kidul Capai Rp 1,8 Miliar
DPR Minta Pemerintah Perketat Kedatangan WNA
Wakil Ketua MPR Minta Akhiri Manuver Politik Presiden 3 Periode