ITB Hibahkan 20 Unit Powered Air Purifying Respirator "VitaFlo" untuk Nakes

photo author
- Jumat, 17 September 2021 | 13:56 WIB
Alat produksi ITB untuk pencegahan Covid-19 (dok.ITB)
Alat produksi ITB untuk pencegahan Covid-19 (dok.ITB)

FOKUSSATU.ID - Institut Teknologi Bandung (ITB) menghibahkan 20 unit produk inovatif Powered Air-Purifying Respirator (PAPR) untuk tenaga kesehatan/medis ke beberapa rumah sakit di Indonesia. Hibah ini dilakukan untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.

PAPR dengan nama VitaFlo ini dibuat di Laboratorium Energi Terbarukan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB dengan ketua tim penelitinya Dr. Yuli Setyo Indartono. Alat versi kedua ini akan diberikan ke Rumah Sakit di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan.

Pengembangan alatnya didukung oleh Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB.

Baca Juga: Pesawat CN235 Gunakan Bioavtur Produksi Pertamina-ITB

Dr. Yuli mengatakan ada dua komponen utama di alat tersebut yaitu box blower dan filter untuk mengalirkan dan memfilter udara, serta penutup wajah atau full-face protector. Udaranya disalurkan melalui selang (grade medis) dari blower ke full-face protector.

"Aliran udara yang masuk ke dalam full-face mask menyebabkan tekanan udara lebih tinggi di dalam face mask dibandingkan yang di luar. Sehingga mencegah kontaminasi bakteri/virus dari luar," ujarnya melalui siaran pers ITb, Jumat (17/9/2021).

Untuk penggunaannya sendiri, VitaFlo sudah menggunakan baterai dan mampu bertahan 5 jam 30 menit. Dengan menggunakan VitaFlo, tenaga kesehatan tidak perlu lagi memakai masker, goggle, dan face shield, namun APD lain tetap digunakan.

Baca Juga: Di Jabar, Hanya Satu Daerah yang Berstatus Zona Oranye Penyebaran Covid-19

"Setelah ada alat ini, nakes tidak perlu lagi memakai APD di bagian wajah. InsyaAllah cukup dengan VitaFlo," jelasnya.

Dijelaskan Dr. Yuli, VitaFlo merupakan alat pelindung diri jenis PAPR (Powered-Air Purifying Respirator) yang mengintegrasikan fungsi masker, pelindung wajah, dan kacamata pelindung.

Fungsi alat VitaFlo ini sudah melalui beberapa pengujian. Pertama telah dilakukan pengujian di laboratorium di SITH untuk dilihat bagaimana kemampuan alat dalam memfilter bakteri dan virus."Hasilnya sangat baik," ujarnya.

Efektivitas filtrasi bakteri sebesar 99,9 persen untuk ukuran bakteri 0.5-2 um, dan 97 persen untuk partikel kurang dari ​0.1 um (ukuran virus), berdasar pengujian di laboratorium di SITH ITB.

Baca Juga: Indonesia dan Negara Asean Saling Bantu dalam Penanganan Covid-19

Pengujian lainnya dilakukan di Lab Energi Terbarukan FTMD untuk pengecekan laju aliran fluida masuk ke dalam full-face mask. Hasil pengujian sudah memenuhi standar.

Dr. Yuli bercerita, ide awal pembuatan alat ini berawal dari keprihatinan saat menyaksikan tenaga kesehatan memakai APD berlapis-lapis di bagian wajah. Hal itu terlihat tidak praktis, pengap, dan tidak nyaman. Dari situlah muncul ide membuat VitaFlo yang lebih mudah digunakan dan sederhana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X