Tinggalkan Afghanistan, Amerika Fokus ke Cina, Implikasi bagi Indonesia

photo author
- Jumat, 10 September 2021 | 20:40 WIB
DPP KNPI menggelar diskusi publik aktual bertajuk “Taliban, Gerakan Islam dan Masa Depan Geopolitik Global'
DPP KNPI menggelar diskusi publik aktual bertajuk “Taliban, Gerakan Islam dan Masa Depan Geopolitik Global'

 

FOKUSSATU.ID-Amerika Serikat enggan kembali berurusan dengan Taliban, karena itu Afghanistan ditinggalkan. Ini salah satu alasan dari beberapa alasan lain kenapa negara Paman Sam itu hengkang dari wilayah tersebut.

Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dalam diskuai yang digelar Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI)n bertajuk “Taliban, Gerakan Islam dan Masa Depan Geopolitik Global' pada Kamis (9/10/2021).
Hal inilah yang selanjutnya disebut sebagai Trumpisme dan menjadi tantangan besar bagi Joe Biden.

“Ada empat poin menarik yang terkait Taliban ini. Pertama soal alasan penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan. Tentu saja kita bisa mengatakan bahwa, memang Amerika relatif kapok di sana ya. Perlawanan tiada henti, resistensi terus-menerus dan kerugian yang luar biasa besarnya, yang diterima Amerika,” ujar Anis Matta.
Mantan politikus PKS itu menjelaskan alasan utama ditariknya pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan ini adalah koreksi terhadap keseluruhan strategi geopolitik mengingat polisi dunia ini sedang ada masalah besar. Pertama ketimpangan ekonomi di dalam negeri, yang penyebabnya bukan sekedar masalah ekonomi, tetapi bisa mengubah struktur sosial yaitu penciutan kelas.

"Sehingga sekarang muncul kelas. Kelompok orang kulit putih miskin, dan inilah dulu yang menjadi sebab kenapa Donald Trump menang pada Pilpres 2016. Walau akhirnya kalah pada Pilpres 2020," katanya.
Residu dari persoalan ini sampai saat ini masih ada. Ini yang selanjutnya disebut sebagai Trumpisme, dan ini menjadi tantangan besar bagi Joe Biden.

Karena itulah, belanja besar yang dihabiskan Amerika Serikat di Timur Tengah sekarang jadi persoalan moral bagi seluruh elite politik. Uang negara dibuang-buang di luar negeri, sementara rakyat di dalam ngeri miskin.

"Masalah ketimpangan ekonomi ini, masalah yang sangat fundamental bagi pemerintah Biden," ungkapnya.

Tidak hanya itu, kekuatan global baru yang dicap sebagai masalah ekonomi Amerika adalah masalah Cina. Karena itu juga akhirnya dilakukan penarikan pasukan dari Timur Tengah.

"Sebelumnya Irak, setelah itu diikuti Amerika," jelasnya.

Selain itu mantan Politisi PKS ini menerangkan penarikan pasukan dari Afghanistan adalah suatu langkah peralihan fokus geopolitik dari Timur Tengah ke Cina. Terlebih 2015 lalu, Amerika secara resmi menyatakan Cina sebagai musuh utama, dan karena itu war of teror (perang terhadap terorisme) saat ini tidak ada lagi relavasinya.

Dengan mengetahui dua alasan utama yang membuat Amerika Serikat menarik pasukannya dari Afghanistan, perlu bagi Indonesia untuk mengetahui implikasinya.

"Kalau, Amerika sekarang akan fokus ke Cina, sedangkan kita bisa mengerti, bahwa perang supremasi ini akan menjadi pemicu utama dibalik semua peristiwa peristiwa Geopolitik penting, yang akan terjadi di masa yang akan datang. Dan, Saya kira, yang perlu kita antisipasi nanti di kawasan kita," terangnya.

Poin itu, kata Anis penting sekali, karena Wakil Presiden Amerika Serikat, Kemala Harris 22 Agustus 2021, kemarin saja melakukan kunjungan ke Singapura untuk mengkonfirmasi kembali seluruh sekutu-sekutunya di kawasan Asia. Walaupun sebetulnya sekutu-sekutu di kawasan sebelumnya sudah ada.

"Itu cara Amerika membuat pengelompokan," terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Fokussatu

Tags

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X