nasional

Apakah di Indonesia, AI dan ML Bisa Digunakan dalam hal Mitigasi Bencana

Kamis, 18 November 2021 | 23:23 WIB
Paparan Saintis ITB sekaligus kandidat Ph.D dari Dong-A University, Mamad Tamamadin, S.Si.,M.Si dalam zoom meeting dengan Forum Jurnalis Jabar. (screenshoot paparan via zoom meeting)

FOKUSSATU.ID - Forum Wartawan Jabar bersama komunitas Lingkar Studi Islam dan Filsafat (LSIF GO) gelar zoom meeting bertajuk Artificial Intelligence dalam Mitigasi Bencana, Rabu 17 November 2021, pukul 19.30.

Zoom meeting menghadirkan dua pembicara utama, diantaranya adalah Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Ir. Andiani, M.T, dan Saintis ITB sekaligus kandidat Ph.D dari Dong-A University, Mamad Tamamadin, S.Si.,M.Si.

Di sela-sela diskusi, pemateri memaparkan beberapa keunggulan dan peluang dari Machine Learningn (ML) dan Artificial Intelligence (AI) dalam mitigasi bencana di Indonesia.

Dalam diskusi tersebut, disinggung pula beberapa persoalan yang melingkupi perkembangan teknologi AI dan ML di Indonesia. Salah satunya keterbaruan teknologi AI dan ML di Indonesia yang membuatnya perlu penyesuaian.

Baca Juga: Modus Orang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Ditemukan di Cirebon, Berpotensi Lanjut ke Ranah Hukum

"Kami akui AI mitigasi bencana, baru. Di belahan dunia lain juga sama. Masih miss error," ungkap Mamad.

Kandidat Ph.D dari Dong-A University tersebut menjelaskan terkait masalah yang harus ditangani agar pengembangan ML dan AI dapat optimal. Misalnya, database, maintenance, data, dan lainnya.

"Database yang sudah semakin baik, yang sudah dimaintenance, butuh data asset yang rapi, bukan sekedar data yang masih raw data, butuh data yang rapi," lanjutnya.

Tidak hanya itu, persoalan mitigasi bencana pada gunung berapi pun menjadi masalah krusial di Indonesia. Inilah yang berusaha disampaikan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andiani. Meskipun, dia mengakui bahwa pengembangan AI dan ML masih sulit.

Baca Juga: Hindari Kegaduhan, Waka DPR Minta Larangan Perayaan Tahun Baru Dikaji Mendalam

"Saat ini masih sulit, untuk dikembangkan, di kantor saya," ungkap Andiani.

Walaupun terdapat kesulitan untuk mengimplementasikan teknologi AI dan ML dan menggunakannya dalam memitigasi bencana, namun itu bukan menjadi alasan untuk berhenti mengembangkannya.

"AI tetap diperlukan," pungkasnya.

Dia juga memaparkan bagaimana usaha pemerintah dalam memitigasi bencana yang diakibatkan gunung berapi, khususnya terkait penerapan teknologi.

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB