FOKUSSATU.ID, SOREANG - Kunjungan Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf bersama rombongan disambut meriah oleh masyarakat Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (7/3/2025).
Kunjungan ke Kabupaten Bandung, Menteri Sosial untuk meninjau pengelolaan sampah dan penyaluran program bantuan paket usaha di desa Cangkuang Wetan Dayeuhkolot. Ia menyebut ini bisa menjadi desa mandiri energi dan pangan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyaksikan secara langsung kolaborasi antara Kemensos, Pemda, Industri, perguruan tinggi, serta masyarakat dalam pengelolaan sampah yang dinilainya cukup berhasil. Karena mampu menyelesaikan persoalan sampah bahkan bernilai ekonomis.
Selain itu juga program bantuan ini difokuskan pada masyarakat yang ingin berwirausaha, terutama di bidang kuliner. Selain mendapatkan modal usaha berupa gerobak dan peralatan dagang, penerima manfaat juga diberikan pelatihan agar dapat menjalankan usahanya dengan baik.
Baca Juga: Kejagung Periksa Banyak Saksi Kasus Dugaan Korupsi PT Pertamina, Salah Satunya Influencer Fitra Eri
“Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial (Kemensos) dengan Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung (POLTEKESOS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Diamond Food Indonesia.,” tuturnya kepada awak media.
Selain program bantuan usaha, Kemensos juga mendukung inovasi pengelolaan sampah di desa melalui teknologi pngelolaan sampah yang mudah dan murah, namun mampu menyelesaikan seluruh sampah hingga bermanfaat yang dikembangkan oleh Universitas Pasundan (Unpas).
“Fakultas Teknologi Unpas (UNiversitas Pasundan) memiliki inovasi di Bidang pengelolaan sampah, dimana sampah itu semuanya jadi bermanfaat lewat teknologi ini. Berbagai produk bermanfaat, termasuk bahan bakar minyak seperti gas, pertalite, dan solar,” jelasnya.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf optimis Cangkuang bisa menjadi desa mandiri energi dan pangan dengan kesadaran masyarakat, regulasi pemerintah, serta kehadiran teknologi dari kampus.
Ia juga mengapresiasi Kepala Desa Cangkuang, yang dianggapnya mampu mengaktifkan Puskesos (Pusat Kesejahteraan Sosial) di wilayahnya melalui bimbingan Pemkab Bandung.
“Terima kasih Pak Kades, Puskesos di sini berjalan. Di desa yang puskesosnya berjalan, itu kesejahteraan masyarakatnya meningkat. Paling tidak, keluhan masyarakat bisa tertampung dan ditindaklanjuti,” tandasnya.
Gus Ipul juga menyoroti pentingnya validasi data kemiskinan agar program bantuan sosial (bansos) lebih tepat sasaran. Saat ini, pemerintah sedang mengonsolidasikan data kemiskinan menjadi satu data Indonesia yang dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Baca Juga: DPRD Kabupaten Bandung : Budidaya Kakao Bakal Jadi Potensi Sumber PAD