Waspadai Panas Ekstrem, Ini Tips Jemaah Haji Terhindar Heat Stroke di Makah

photo author
- Selasa, 13 Juni 2023 | 17:34 WIB
Jemaah haji diberangkatkan dari Bandara BIJB Kertajati
Jemaah haji diberangkatkan dari Bandara BIJB Kertajati

FOKUSSATU.ID - Melaksanakan ibadah haji dipastikan akan bertemu dengan cuaca panas di Tanah Suci. Cuaca panas tinggi berpotensi mengganggu kesehatan, sehingga diperlukan sejumlah antisipasi agar para jemaah haji tetap bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman.

Petugas Haji Daerah Provinsi Jawa Barat Bidang Kesehatan dari Kloter JKS 58, dr Dimas Erlangga Luftimas, mengatakan jemaah tentunya harus memperhatikan kesehatannya pada saat berhaji, apalagi saat ini cuaca di Arab Saudi mencapai 40 derajat celcius bahkan lebih.

"Terutama jemaah lansia yang memang mendominasi kloter asal Jabar," ujarnya dalam siaran pers humas Jabar, Selasa (13/6/2023).

Baca Juga: Pasar Jambu Dua Bakal jadi Percontohan Pasar Bersih di Kota Bogor

Ia mencermati salat jumat wajib bagi jemaah pria sehingga diperkirakan jumlahnya akan membeludak. Risiko kesehatan yang dapat terjadi adalah heat stroke atau serangan panas. Gangguan ini memiliki gejala-gejala bermacam-macam, mulai dari kebingungan, pusing, kejang, bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Yang mesti dilakukan tentunya adalah kita menghindari sumber panas tersebut bagaimanapun caranya. Saat mau salat jumat, yang dilakukan harus mencari tempat teduh. Jangan sampai tubuh atau kepala kita terpapar sinar matahari atau panas secara langsung. Cari tempat teduh dan tempat ber-AC," kata Dimas.

Jemaah juga disarankan berangkat lebih pagi ke masjid supaya bisa masuk dalam ruangan masjid dan tidak akan "terlempar" ke halaman masjid yang udara dan panasnya terbuka.

Upaya yang kedua, katanya, usahakan menggunakan penutup kepala dan kalau bisa dibasahi. Penutup kepala ini di antaranya berupa topi, kopiah, atau menggunakan sorban.

Baca Juga: Istri Hakim Ditetapkan Tersangka oleh Polda Bali, Langsung Lakukan Praperadilan ke PN Denpasar

"Nah itu bisa dibasahi dulu khususnya untuk orang Indonesia yang tidak terbiasa dengan suhu panas seperti itu, diletakkan di atas kepala, dan hal itu akan mencegah paparan panas langsung ke kepala kita dan juga ke bagian badan yang lainnya," katanya.

Dimas menjelaskan, heat stroke merupakan suatu kondisi kelainan kesehatan atau fisik yang disebabkan paparan panas berlebihan atau ekstrem. Salah satu tandanya peningkatan suhu tubuh bisa sampai 41 derajat celcius, dan bisa disertai gejala-gejala penurunan kesadaran, mual muntah, nafsu makan berkurang,  kejang otot kemudian penurunan kesadaran.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah memakai pakaian longgar alih - alih pakaian ketat. Pakaian longgar memungkinkan ada jarak antara paparan panas ke pakaian dengan paparan panasnya ke badan.

Kemudian minum lebih banyak air sebagaimana jemaah haji membutuhkan frekuensi minum lebih banyak daripada biasanya akibat peningkatan penguapan air dari tubuh. ***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Teguh Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X