FOKUSSATU.ID - Perusahaan sepatu internasional asal Boston AS, New Balance, bakal membuka pabrik baru di Cirebon dan menambah kapasitas produksi di pabrik Majalengka, Jabar. Ditergetkan beroperasi Agustus 2023.
New Balance Materials Summit yang berlangsung pada tanggal 8-9 Mei 2023 lalu di Jakarta memastikan perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksinya di Indonesia secepatnya.
Summit dihadiri oleh jajaran pimpinan New Balance, pemilik/pimpinan Perusahaan alas kaki New Balance. Baik dari indonesia, Vietnam, dan China, serta supplier berbagai material di Indonesia, Vietnam, China, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, dan lainnya.
Juga dihadiri oleh Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, pada tanggal 8 Mei 2023 dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, pada 9 Mei 2023 lalu.
Baca Juga: Final Sepakbola SEA Games, Indonesia vs Thailand. Selasa 16 April 2023
Investor semakin yakin dengan kehadiran dua pejabat penting RI itu. Apalagi investor luar negeri masih menunggu kepastian suasana di Indonesia menjelang tahun politik 2024 nanti.
"Saya pikir bagi para investor bimbang yang terus menunggu kepastian setelah pemilu, pertanyaan besarnya adalah apakah kebijakan (UU Ciptaker) akan berlanjut setelah pemilu dan pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik sekali oleh Pak Menteri Luhut hari ini didukung dengan data sebagai bukti. Jika ada sesuatu yang sudah bagus, tidak usah diperbaiki, itu sudah benar. Jadi saya pikir para investor sudah mendapatkan jawabannya hari ini," jelas Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran, dalam keterangan resminya, Sabtu (13/5/2023).
Adapun Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu, menyambut baik rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balance di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Hal ini akan memberikan peluang bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi.
Secara nasional lulusan SMA/SMK setiap tahunnya sebesar 3.7 juta. Dari jumlah tersebut hanya setengah, sekitar 48-49% yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Artinya, ada 1.9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan. Sementara, di Jawa Barat lulusannya sejumlah 560 ribu setiap tahunnya. Hal ini menandakan bahwa banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja.
Baca Juga: Menggali Potensi Bogor Sebagai Kota Teh
"Kita bersyukur sekali bahwa ada investor padat modal yang masuk, tetapi kita juga sangat butuh investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," ujarnya.
Ning menegaskan investor membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perizinan dan kebijakan yang mendukung kondusivitas dunia usaha.
"Tentu ini akan memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor yang hari ini hadir," tegasnya.
Artikel Terkait
Pemilu 2024, KPU Kunjungi 5O Bacaleg DPRD Kota Bandung
Kepala BP2MI : Tegaskan Informasi Soal Kerja di Luar Negeri Harus Melalui Jalur Resmi
Program Kesatria Desa, USB YPKP Siapkan Generasi Muda Dalam Indonesia Emas 2045
Final Sepakbola SEA Games, Indonesia vs Thailand. Selasa 16 April 2023