Ia menambahkan bahwa koperasi memaksimalkan potensi kelurahan yang kaya akan UMKM dan toko kelontong dengan menyediakan gerai sembako dengan harga grosir yang lebih murah dari pasaran.
Baca Juga: Seminar BIG : Jabar Optimistis Tahun 2026 Pertumbuhan Ekonomi Mencapai 5,5 - 6 Persen
"Kami memprioritaskan gerai sembako dengan harga grosir. HPP-nya lebih murah dari grosir. Ditambah cashback dari BTN hingga 30 persen untuk pembelian minimal Rp25 ribu lewat QRIS, autodebet, atau EDC. Ada juga promo BNI dengan diskon sampai 50 persen melalui pembayaran QRIS," jelasnya.
Ke depan, koperasi berencana mengembangkan usaha sesuai dengan Inpres Nomor 9 Bab 15.
"Harapannya kami bisa menjadi penyangga MBG. Jadi KDMP dan MBG saling terhubung, termasuk pemasok bahan baku. Ini sesuai landasan Inpres Nomor 9 Bab 15," tambahnya.
Melalui kolaborasi dengan BTN, BNI, Bulog, Pertamina, dan perusahaan daerah, KKMP diproyeksikan menjadi pusat distribusi sembako, LPG 3 kg, dan kebutuhan pokok, sekaligus wadah pemasaran produk UMKM.
Menkop Ferry berharap Banyuwangi dapat menjadi rujukan nasional dalam pengelolaan koperasi modern.
"Ketika masyarakat diberi akses usaha, permodalan, dan pelatihan, koperasi bisa menjadi motor ekonomi lokal. Kita produksi sendiri, jual sendiri, dan biayai sendiri. Itulah kedaulatan ekonomi," tegasnya.
Baca Juga: BAZNAS Jabar Berikan Layanan Servis dan Ganti Oli Gratis Bagi Driver Ojol
Peluncuran KKMP Tukangkayu ini menjadi tonggak baru dalam penguatan ekonomi kelurahan berbasis koperasi modern.***
Artikel Terkait
Perkuat Pengawasan Dari Langit, Len Bantu Upaya Respons Cepat Bencana di Sumatra
Masyarakat Keluhkan Harga Cabai dan Bawang Melonjak Tajam, Disdagin Kabupaten Bandung Akan Gelar OPADI
OJK : Kinerja Industri Jasa Keuangan di Jabar Stabil, Kredit UMKM Lancar
Prabowo: 50 Helikopter, Hercules C-130J, hingga Airbus A400 Bergerak Tangani Bencana Sumatera
Bulog Kanwil Jabar Salurkan Bantuan Pangan Kepada 3,3 Juta Warga Jabar