Webinar ini menjadi pembuka dari rangkaian webinar series yang akan digelar secara berkala. Setiap sesi akan membahas tema-tema strategis, mulai dari pengelolaan Agen Pos, pergudangan, distribusi, hingga strategi pemasaran digital.
Dengan dukungan Pos Indonesia, koperasi desa/kelurahan diharapkan tidak hanya menjadi wadah simpan pinjam atau penyalur sembako, tetapi juga pusat layanan logistik modern yang terkoneksi dengan 4.800 kantor pos di seluruh Indonesia dan terhubung dengan 228 negara di dunia.
“KDMP adalah gerakan besar untuk menghidupkan kembali koperasi di Indonesia. Pos Indonesia siap mendampingi, agar koperasi tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi desa yang berdaya saing,” tutup Prasabri.
Baca Juga: BAZNAS Jawa Barat Luncurkan Program Pendayagunaan untuk Tingkatkan Ekonomi
Sementara itu, juga hadir Fajar Gustaman, pengelola Agen Pos yang sukses membangun usaha dari layanan keagenan dengan omzet hingga Rp400 juta.
Dalam kesempatan itu, Fajar turut berbagi kisah suksesnya sebagai Agen Pos. Ia menceritakan bagaimana layanan keagenan mampu memberikan pemasukan signifikan bagi usaha yang dikelolanya.
“Agen Pos bukan sekadar bisnis jasa kurir, tapi bisa menjadi penggerak ekonomi lokal. Potensi pendapatan yang didapat koperasi juga sangat menjanjikan,” ungkap Fajar.
Selain materi dari pembicara, webinar ini juga membuka ruang diskusi interaktif. Para peserta yang mencapai lebih dari 600 orang itu dapat bertanya langsung terkait teknis pengelolaan Agen Pos, potensi pendapatan koperasi, hingga model bisnis yang bisa dikembangkan ke depan.
Pos Indonesia juga menggandeng Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI) dalam program ini. Kerja sama tersebut diharapkan memperkuat aspek akademis, riset, dan pendampingan dalam pengembangan logistik di KDMP.***