Saat itu, bendera Jepang diturunkan dan bendera Merah Putih dikibarkan, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa, menandakan keberhasilan Jawatan PTT dikelola oleh bangsa Indonesia sendiri.
Saat ini, gedung yang dirancang oleh arsitek J. Herberg pada 27 Juli 1920 ini memiliki museum yang menyimpan berbagai koleksi bersejarah.
Museum Pos Indonesia, yang diresmikan pada 27 September 1983, menjadi saksi bisu perjalanan panjang Pos Indonesia.
“Semua koleksi ini merupakan bukti nyata bagaimana Jawatan PTT - kini menjadi PT Pos Indonesia - memiliki peran vital dalam membangun konektivitas dan persatuan bangsa hingga saat ini,” kata Tata.
Perjuangan para pemuda AMPTT di gedung ini menunjukkan bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang Proklamasi, tetapi juga tentang pengambilalihan dan pengelolaan aset-aset vital oleh bangsa sendiri. Sebuah kehormatan yang sangat mahal, bukan?***
Artikel Terkait
Cetak Talenta Muda Unggul, ULBI Naungan PT Pos Indonesia Serahkan 55 Beasiswa APERTI BUMN 2025
Pos Indonesia Luncurkan Platform PosAja UMKM
Pos Indonesia Siap Jadi Backbone Industri Kurir Nasional, Klaim Miliki Satu Juta Rute
Pos Indonesia dan Shopee Luncurkan Kerjasama Layanan COD PosAja!
BAZNAS Jabar Bersama PT POS Indonesia Berikan Layanan Service dan Ganti Oli Gratis untuk 100 Kurir