Kisah Heroik Pos Indonesia di Usia 279 Tahun

photo author
- Kamis, 4 September 2025 | 20:59 WIB
Menyelami sejarah heroik Pos Indonesia yang berusia 279 tahun di Bandung.
Menyelami sejarah heroik Pos Indonesia yang berusia 279 tahun di Bandung.

Pada 23 September 1945, Soetoko, Ismojo, dan Slamet Soemari berkumpul untuk menyusun strategi.

Baca Juga: Seskab Teddy: Presiden Prabowo Tiba di Tiongkok Kurang Dari 8 Jam

Mereka memutuskan untuk meminta Mas Soeharto dan R. Dijar berunding dengan pihak Jepang, dengan harapan penyerahan dapat dilakukan secara damai. Jika tidak, mereka siap untuk bertindak dengan kekerasan.

Keesokan harinya, Soetoko mengutus Mas Soeharto dan R. Dijar menemui Tuan Osada, pimpinan PTT Jepang, dengan tuntutan tegas untuk menyerahkan pimpinan Jawatan PTT kepada bangsa Indonesia.

Sayangnya, perundingan tersebut menemui jalan buntu, dan Jepang hanya mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih di halaman belakang gedung.

Baca Juga: Seskab Teddy: Presiden Prabowo Tiba di Tiongkok Kurang Dari 8 Jam

Meski kecewa, para pemuda AMPTT tetap melaksanakan pengibaran bendera Merah Putih dengan khidmat. Kegagalan negosiasi ini justru semakin menguatkan tekad mereka untuk merebut Jawatan PTT.

Pada 26 September 1945, AMPTT membentuk kepengurusan dengan Soetoko sebagai ketua. Mereka menyadari pentingnya koordinasi dalam perebutan kekuasaan dan mulai mengumpulkan peralatan serta senjata.

Dukungan dari masyarakat pun mengalir deras, menciptakan semangat kebersamaan yang kuat.

Baca Juga: PWI Jabar Ajak Insan Pers Informasikan Berita Secara Akurat

Hari yang ditunggu-tunggu tiba pada 27 September 1945. Mas Soeharto dan R. Dijar kembali berunding dengan pimpinan Jepang, namun hasilnya tetap sama.

AMPTT pun memutuskan untuk merebut kekuasaan atas Jawatan PTT pada hari itu juga, tanpa mempedulikan pengorbanan yang harus diberikan.

Pasukan AMPTT yang dipimpin Soewarno berhasil mengepung kantor dan memasuki ruangan yang dikuasai Jepang. Akhirnya, para pimpinan Jepang menyerahkan pedang mereka sebagai tanda menyerah.

Setelah penguasaan berhasil, Soetoko maju ke depan massa dan membacakan teks bersejarah yang mengangkat Mas Soeharto sebagai Kepala Jawatan PTT dan R. Dijar sebagai wakil.

Baca Juga: PWI Jabar Ajak Insan Pers Informasikan Berita Secara Akurat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X