Ahok menjadi dosen tamu SBM ITB, bahas karakter pemimpin ideal masa kini

photo author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 16:36 WIB
Basuki TP atau akrab disapa Ahok menjadi dosen tamu di SBM ITB
Basuki TP atau akrab disapa Ahok menjadi dosen tamu di SBM ITB

FOKUSSATU.ID – Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok, hadir sebagai pembicara tamu dalam kuliah umum program Magister Business Administration (MBA) di Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Kampus Jakarta.

Ia membagikan pandangan dan pengalamannya tentang pentingnya karakter dalam kepemimpinan, khususnya di tengah dinamika dan kompleksitas dunia saat ini, untuk tetap menjadi pemimpin yang berhati nurani dan penuh idealisme.

Ahok menekankan bahwa integritas, keteladanan, dan autentisitas adalah fondasi utama seorang pemimpin. Ia merangkum prinsip kepemimpinannya dalam tiga pilar: Kepala Lurus, Bawahan Tak Berani Belok; Autentik dalam Tindakan; dan Semua Murid, Semua Guru.

Baca Juga: Ono Surono : Tidak Kena Efesiensi, Gaji Gubernur Jabar Tetap Senilai Rp.32 Milyar Pertahun

Menurutnya, pemimpin harus bersedia terus belajar dari siapa pun, sekaligus memberikan teladan yang konsisten. “Kalau kepala lurus, bawahan tak akan berani bengkok,” ujarnya tegas.

Selain itu, Ahok juga menekankan pentingnya berpikir kritis dan penguasaan manajemen anggaran dalam menghadapi persaingan ekonomi global.

Dalam hal ini, digitalisasi menjadi alat penting untuk efisiensi dan penghematan biaya. Ia mendorong penerapan tanda tangan digital dan sistem elektronik guna meningkatkan transparansi.

Ia juga menekankan prinsip accurate cost cutting, yakni efisiensi tanpa mengorbankan pelayanan publik.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Blak-blakan Bagi-bagi Uang Rp25 Juta ke Siswa Hasil dari Bikin Konten

Dengan prinsip sederhana: paling berkontribusi, itulah yang paling berhak. Ia menekankan pentingnya management by consequences, di mana tanggung jawab dan hasil kerja menjadi tolok ukur utama.

Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Ahok mendorong sistem berbasis kekeluargaan, meritokrasi, empati, keadilan, serta rasa memiliki.

“Kita bukan hanya human, tapi human being. Kita harus bekerja dengan hati. Keputusan dengan hati nurani, tidak pernah salah” pesannya.

Menutup kuliah umumnya, Ahok menyampaikan optimisme terhadap masa depan bangsa meskipun korupsi masih menjadi tantangan besar.

“Di tengah kegelapan, selalu ada harapan. Semua terjadi agar kita bisa menjadi lebih baik,” pungkasnya.***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X