Gen Z Kembali Jadi Pemilih Terbesar di Pilkada Serentak 2024, Punya Peran Penting Dalam Menangkal Hoaks dan Cegah Polarisasi

photo author
- Kamis, 23 Mei 2024 | 10:27 WIB

 

FOKUSSATU.ID - Ancaman hoaks makin hari makin menghawatirkan, berbagai lembaga survei menyatakan bahwa penyebaran hoaks sudah mulai meningkat saat memasuki tahun politik, seperti pada saat pelaksanaan Pilpres dan Pilleg 2024 pada Februari lalu. Hal serupa juga akan terjadi saat pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang akan diikuti oleh provinsi di Indonesia, Kabupaten dan Kota di Indonesia, bulan November 2024 mendatang.

Untuk menangkal penyebaran hoaks yang begitu masif di berbagai platform media sosial, seluruh masyarakat dari berbagai latar belakang harus turut andil ambil peran.

Sosialisasi merupakan cara paling efektif saat ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka tidak mudah terprovokasi hoaks atau berita bohong, terlebih juga untuk anak-anak muda yang akrab disapa milenial dan gen Z dimana mereka sangat dekat dengan media sosial.

Baca Juga: Buron 8 Tahun, DPO Pegi Perong Ditangkap di Bandung

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan (Unpas) Tresia Wulandari menyatakan, bahwa sangat penting sosialisasi penangkalan Hoaks diberikan untuk masyarakat, khususnya bagi para pemilih pemula atau gen Z

Dimana gen Z ini dianggap memiliki peran yang cukup penting saat ini untuk menciptakan Pilkada serentak 2024 yang penuh makna dan berkualitas.

Dari hasil survei, saat ini generasi milenial dan generasi Z menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024 pada bulan Februari lalu dan di Pilkada serentak 2024 November mendatang.

Baca Juga: Sekolah di Kabupaten Bandung Diharapkan Beri Dukungan Penuh pada Kegiatan O2SN

"Pemilih pemula atau first time vooters memiliki peran penting dalam menciptakan pemilu yang penuh makna dan berkualitas karena memiliki antusiasme tinggi. Survei menunjukkan generasi milenial dan generasi Z diprediksi menjadi kelompok pemilih dengan proporsi terbesar di Pemilu 2024,"papar Tresia saat di hubungi Kamis 23 Mei 2024.

Namun, hoaks atau berita bohong saat ini dianggap ancaman bagi mereka lantaran diusia yang masih muda tingkat kelabilan mereka amat tinggi, dengan adanya hoaks, kelompok muda ini bisa saja menjadi apatis atau dimanfaatkan oleh segelintir kelompok demi kepentingan politik mereka.

"Sayangnya gen Z mudah dipengaruhi oleh kepentingan politik dan kelompok tertentu, Hal tersebut karena kurangnya pemahaman tentang dunia politik yang strategis bahkan melahirkan golongan yang apatis," jelas Tresia.

Baca Juga: Bank bjbs Raih Peringkat idAA- dari PEFINDO

Tresia menambahkan bahwa ini selain sosialisasi yang dilakukan oleh banyak lapisan masyarakat terkait bahaya hoaks, sosialisasi literasi juga amat sangat penting.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kusnadi Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X