SBM ITB Hadiri Konferensi Internasional AACSB

photo author
- Rabu, 24 April 2024 | 13:16 WIB

FOKUSSATU.ID - Dekan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Professor Ignatius Pulang Nurprasetio, baru saja menghadiri dua konferensi internasional The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB), organisasi akreditasi sekolah bisnis asal Amerika Serikat, sepanjang bulan April ini. 

SBM ITB merupakan satu dari empat sekolah bisnis di Indonesia yang telah mendapat akreditasi AACBS sejak 2021.

Pada 19-24 Februari 2024, Prof. Pulung mengikuti AACSB International Deans Conference dan Thought Leadership and Research Impact Seminar di Barcelona, Spanyol. Ini merupakan pertemuan dekan sekolah bisnis yang telah dan akan terakreditasi oleh AACSB.

Baca Juga: Turunkan Stunting dan Kendalikan Inflasi, Pemkot Bandung Bentuk 100 Kelompok Buruan Sae

Konferensi ini merupakan wadah “continuous learning” bagi dekan-dekan sekolah bisnis untuk belajar lebih banyak dari ahli dan sesama dekan sekolah bisnis dari beragam negara.

Tukar pikiran dan pengalaman tersebut terutama terkait rencana dampak sosial yang akan dilaksanakan oleh setiap sekolah bisnis yang tergabung dalam AACSB, sebagai upaya kolektif mewujudkan pembangunan berkelanjutan. 

Prof. Pulung mengatakan bahwa social impact sendiri sudah menjadi prioritas SBM ITB dengan dibentuknya Tim Thought Leadership and Societal Impact  SBM ITB pada awal tahun ini. 

“Dua fokus penting yang perlu kita upayakan adalah Entrepreneurship dan Social Impact,” kata Prof Pulung dalam keterangan resmi pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Juga: Wapres Amin Kukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa Barat

Prof. Pulung juga menghadiri International Conference and Annual Meeting (ICAM) AACSB di Atlanta, Amerika Serikat, pada 15-17 April 2024. ICAM tahun ini mengangkat tema besar “Leading Beyond Boundaries”.

Tema-tema yang dibahas dalam ICAM kali ini adalah “Scenes from the Future: A Forecast for Business Schools", "Measuring Your Impact", Artificial Intelligence: A Threat or an Opportunity?" dan "Gen Z: Expectations vs. Reality”.

Prof. Pulung menjelaskan bahwa terdapat beragam sesi diskusi dan seminar yang diadakan, mulai dari pembahasan terkait AI, bagaimana membuat sekolah bisnis menjadi berkelanjutan secara keuangan, hingga bahasan khusus seperti perempuan dalam sekolah bisnis.

Pertemuan-pertemuan ini berujung pada rencana kerja sama antarsekolah bisnis lintas negara untuk pengembangan kegiatan akademik. Di antaranya, kegiatan pertukaran mahasiswa, kerja sama pembuatan eksekutif program bersama, hingga potensi kolaborasi di bidang riset. Potensi kerjasama ini muncul tak lepas dari posisi SBM ITB yang sudah cukup dikenal di antara sekolah bisnis terkemuka luar negeri.

“SBM ITB ini bukan kaleng-kaleng. Kita sudah banyak dikenal”, ujar Prof. Pulung. ***(011)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raharjo Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X