Jokowi Dorong IPB University Ciptakan Inovasi Besar untuk Indonesia Jadi Lumbung Pangan

photo author
- Jumat, 15 September 2023 | 21:53 WIB
Presiden Jokowi saat orasi sidang terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat, 15 September 2023.
Presiden Jokowi saat orasi sidang terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-60 di Graha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jumat, 15 September 2023.

“Ini Pak Menteri Pertanian yang beras tadi diambil itu, yang cabai gede-gede juga diambil. Berikan ke petani sebanyak-banyaknya, wong barangnya jelas sekali,” paparnya.

Dikesempatan itu, Presiden berungkali menekankan terkait krisis pangan yang tengah dihadapi juga oleh negara lain dan bercerita tentang pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan 2022 lalu.

"Perang Ukraina yang berkepanjangan tidak selesai-selesai. Saat itu, saya ingat, saya bertemu dengan Presiden Zelensky di Kiev, Ukraina, saya diskusi 2,5 jam dengan Zelensky. Beliau menyampaikan di Ukraina itu ada 77 juta ton wheat, gandum yang tidak bisa keluar untuk diekspor, biasanya masuk ke Afrika, ke Asia, 77 juta ton berhenti karena Pelabuhan Odessa diblok oleh Rusia" jelasnya.

Baca Juga: Sektor Keuangan di Jabar Stabil, Industri Syariah Melesat

"Dari Ukraina, saya ke Rusia, bicara dengan Presiden Putin, 3 jam saya berbicara, akhirnya saya keluar lagi angka. 'Presiden Jokowi, di Rusia ini ada 130 juta ton gandum berhenti'. Artinya, ada total 207 juta ton gandum berhenti, di Ukraina dan di Rusia," imbuhnya.

Akibatnya, negara yang biasa mengimpor gandum dari Ukraina dan Rusia menjadi kesulitan pangan. Sehingga, terjadi kenaikan harga pangan di sejumlah negara.

"Terus kalau berhenti, yang biasanya diekspor makan apa? Itu lah konteks geopolitik yang berhubungan dengan krisis pangan. Di Eropa harga gandum naik, di Afrika harga gandum naik, di Asia gandum naik dan kita semuanya rakyat lah yang dirugikan," bebernya.

Menurutnya, kesulitan semakin nyata ketika 19 negara mulai membatasi untuk ekspor pangan. Salah satunya India yang menghentikan ekspor beras.

"Ditambah lagi kemudian 19 negara sudah membatasi ekspor pangan, menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja setop ekspor beras. Akibatnya, harga beras naik di semua negara, kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan," katanya. (Ris)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB
X