FOKUSSATU.ID – Umat muslim dimanapun dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah. Pelaksanaannya dilakukan sejak 1 sampai 9 Dzulhijjah atau sebelum hari raya Idul Adha.
Dari 9 hari puasa di bulan Dzulhijjah, ada dua hari puasa yang sangat dianjurkan yakni, puasa Arafah dan Tarwiyah. Puasa ini dilaksanakan sebelum hari raya Idul Adha tiba.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha, dan Puasa Arafah sehari sebelum Idul Adha.
Baca Juga: Bolehkah Puasa Arafah di Hari Jumat? Berikut Penjelasan Syekh Muhammad Jaber
Puasa Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan untuk turut merasakan nikmat yang sedang dirasakan oleh para jamaah haji yang sedang menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Apa itu puasa Tarwiyah?
Puasa Tarwiyah merupakan puasa sunah yang dikerjakan pada tanggal 8 Dzulhijah atau pada tanggal 8 Juli 2022.
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah). Ini didasarkan pada satu redaksi hadits yang artinya bahwa puasa pada hari Tarwiyah menghapuskan dosa satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun, seperti dikutip dari laman NU.
Bacaan niat puasa Tarwiyah
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT".
Berbeda dengan puasa Tarwiyah, puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau pada 9 Juli 2022.
Puasa Arafah
Mengutip laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), hukum puasa Arafah adalah sunnah muakkad yang artinya tak wajib dikerjakan namun sangat dianjurkan. Biasanya puasa ini diawali dengan puasa Tarwiyah.
Artikel Terkait
Tidak Semua Orang Ikhlas Menurut Ustadz Hanan Attaki: Lakukan Hal ini Agar Kita Mendapatkan Ridho Allah
Rasa Keraguan Bisa Memperlambat Datangnya Pertolongan dan keajaiban Allah, Ustadz Hanan Attaki: Ini Caranya
Bolehkan Puasa Dzulhijjah Digabung Puasa Qadha? Berikut Penjelasannya
Ini Keutamaan Puasa Sunnah di Bulan Dzhijjah
Jika Seorang Hamba Meninggalkan Sholat, Dosa Tersebut Bisa Ditebus? Adalah 2 Cara Menurut Syekh Ali Jaber