Mahkamah Agung AS Cabut UU Aborsi Yang Kontroversial, Pakar: Ini Kemenangan Kaum Konservatif

photo author
- Minggu, 26 Juni 2022 | 19:15 WIB
pakar Politik Amerika Serikat (AS) DR Jerry Massie PhD
pakar Politik Amerika Serikat (AS) DR Jerry Massie PhD


FOKUSSATU.ID - Kelompok anti aborsi di Amerika Serikat (AS) merayakan kemenangan terbesar di abad ini. Setelah Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat mencabut UU Aborsi yang kontroversial yang bertahan hampir 50 tahun.

Menurut pakar Politik Amerika Serikat (AS) DR Jerry Massie PhD, Presiden Donald Trump salah satu penentang utama aborsi.

"Lewat jargonnya American First and Make America Great Again (MAGA) yang pro kehidupan, pro amerika, pro senjata api, pro kulit putih serta pro nilai-nilai Amerika. Saya pikir ini ambisi Trump yang tertunda sejak dia menjabat pada 2016 lalu," kata Jerry.

Baca Juga: Kenali Tanda-tanda dan Bahaya Baby Blues Syndrome Pasca Persalinan

Memang kata dia, sejak UU Aborsi dilakukan pada tahun 1973 ada sekitar 60-an juta janin yang dibunuh di Amerika.

Alasan utama Supreme Court atau SCOTUS membalikan UU Roe vs Wade tersebut lantaran di Mahkamah Agung AS dikuasai kelompok konservatif pro kehidupan.

"Saat George Bush menjabat  presiden dia mengangkat Jhon Roberts dan Clarance Thomas, sedangkan di era pemerintahan Donald Trump ada 4 hakim yang di angkat diantaranya Neil Gorsuch, Samuel Alito, Brett Kavanaugh dan terakhit Hakim Agung perempuan Amy Coney Barrett," ujar pakar politik dari American Global University ini.

Baca Juga: Enam Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Promosi Holywings, Kapolres: Kemungkinan Ada Tersangka Baru

Sementara keputusan yang diambil yang mana, Supreme Court memgembalikan UU ini kepada negara-negara bagian.

 "Red state atau negara bagian yang dikendalikan  Partai Republik mulai Gubernur, Senat dan DPR akan membuat aturan ketat terkait UU Aborsi atau hukuman akan menanti bagi para pelaku aborsi antara lain, Texas, Florida, Arkansas, Missisippi, Kansas, Missouri, Alabama, Utah, South Carolina, Georgia, Arizona, Oklahoma, Montana, sampai Virginia," jelas Jerry.

Hal ini tambah Jerry, merupakan keuntungan bagi GOP akan memenangkan pemilihan mid term senat dan DPR pada bulan November 2022 mendatang.

Baca Juga: Kerjakan Amalan Sedekah Kepada Golongan Ini, Insya Allah Pahala Mengalir Deras

Dia mengingatkan, Amerika  sebetulnya negara teokrasi lantaran slogan mereka adalah, One Nation Under God, God Bless America and In God We Trust dan bahasa latin Minus Malum.

"Saya prediksi 30 sampai 40 kursi mereka akan menang di DPR dan 5 sampai 7 kursi di Senat," kata dia.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wisnu Sungkara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Lebih 2000 Orang

Senin, 6 Februari 2023 | 22:55 WIB
X