Gelar "Jamuan Sesepuh" Peringati 128 Tahun Migrasi Jawa ke Kaledonia Baru

photo author
- Minggu, 18 Februari 2024 | 22:31 WIB
Konjen RI Noumea, Bambang Gunawan dan Walikota La Foa, Madame Florence Rolland, beserta tokoh dan sesepuh diaspora setelah peletakan karangan bunga didepan monumen kedatangan pekerja Indonesia. (Sug)
Konjen RI Noumea, Bambang Gunawan dan Walikota La Foa, Madame Florence Rolland, beserta tokoh dan sesepuh diaspora setelah peletakan karangan bunga didepan monumen kedatangan pekerja Indonesia. (Sug)

LA FOA, fokussatu.id- Diaspora Indonesia Kaledonia Baru menggelar kegiatan “jamuan sesepuh”. Kegiatan yang berlangsung di Kota La Foa pada Jumat, 16 Februari 2024 itu merupakan rangkaian peringatan 128 tahun kedatangan orang-orang Jawa ke Kaledonia baru.
"Penghormatan kepada leluhur yang menjadi perintis kedatangan orang Indonesia di Kaledonia Baru". demikian rilis dari Konjen RI Noumea.
Disebutkan bahwa pada tanggal 16 Februari 2024 di pagi hari, Pemerintah Kota Paita bekerja sama dengan Asosiasi Masyarakat Indoneisa di Paita mengadakan upacara peringatan di halaman Balai Kota Païta. Wilayah ini tempat didirikannya monumen 100 tahun peringatan keberadaan orang Indonesia di Kaledonia Baru.

Selanjutnya pada hari ini, Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK) bekerja sama dengan pemerintah kota Noumea mengadakan acara serupa di Valon du Gaz, Noumea.

Kegiatan kali ini diisi dengan penampilan pertunjukan seni budaya Jawa dan Indonesia serta menyuguhkan berbagai hidangan khas Indonesia. Hal ini sebagai wujud pelestarian nilai-nilai budaya Indonesia di tanah yang baru. “Bukan hanya tentang makanan dan hiburan, tetapi acara ini juga menjadi platform untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada para sesepuh Jawa yang telah berjuang memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang di Kaledonia Baru,” sambung rilis Konjen RI Noumea.

Seperti diketahui Kedatangan orang Jawa pertama ke Kaledonia Baru dimulai pada tanggal 16 Februari 1896, saat Prancis meminta pemerintah Kolonial Belanda untuk mendatangkan pekerja kontrak dari Jawa. Mereka bekerja sebagai buruh di sektor perkebunan, peternakan dan pertambangan nikel di wilayah Perancis di Pasifik tepatnya di sebelah timur Benua Australia.

Saat ini ada sekitar 4.000 orang yang masih mengaku sebagai keturunan Jawa yang berdomisili di Kaledonia Baru. Sebagian masih bisa berbahasa Jawa, selebihnya bisa berbahasa Prancis, mengingat pulau itu adalah wilayah lautan Prancis. Saat ini generasi muda keturunannya menikmati kehidupan yang jauh lebih baik dan berkarier di berbagai profesi.

Selanjutnya tanggal 16 Februari setiap tahunnya diperingati untuk mengenang kedatangan orang Jawa di Kaledonia Baru dan dirangkai dengan acara “Jamuan Sesepuh” sebagai penghargaan dari generasi muda hingga generasi pendahulunya.

Kedatangan orang Jawa ini secara bertahap membentuk komunitas Indonesia yang kuat di Kaledonia Baru. Meskipun awalnya menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru, mereka berhasil membangun kehidupan baru dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negara tersebut.

Pengakuan dan diberikan oleh pemerintah Kaledonia Baru terhadap sumbangsih Masyarakat Indonesia tercermin dari dibangunnya monumen peringatan kedatangan orang Indonesia di 8 kota se Kaledonia Baru.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arismen Fokussatu

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Lebih 2000 Orang

Senin, 6 Februari 2023 | 22:55 WIB
X