FOKUSSATU.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memutuskan untuk melakukan rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan kembali dua arah pada jalur sistem satu arah (SSA) seputar Kebun Raya Bogor.
Keputusan itu diambil setelah Forkompinda Kota Bogor menggelar rapat evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas sering penutupan dan revitalisasi jembatan Otto Iskandardinata (Otista) di Balaikota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya menyampaikan, pemberlakukan dua arah pada jalur SSA akan dimulai hari ini, 9 Mei 2023 pada pukul 21.00 WIB.
Baca Juga: Prediksi, Line-up dan Kata Pelatih. Inter vs Milan. Semifinal Liga Champions Leg 1
"Malam ini kami sampaikan kepada warga bahwa akan diberlakukan kembali dua arah di beberapa titik SSA. Jadi besok jam 21.00 skenario ini akan berjalan," ujar Bima Arya, Senin (8/5/2023) malam.
Untuk itu, pihaknya sejak malam hingga esok hari ini tengah mempersiapkan sarana prasarana untuk mendukung kelancaran lalu lintas. Seperti penempatan water barrier, penghilangan separator atau pulau jalan, dan penambahan lampu lalu lintas di Jalan Kapten Muslihat.
Dia menyebutkan pemberlakuan dua arah atau menonaktifkan sementara jalur SSA itu berlaku pada ruas Jalan Ir. H. Juanda dan Jalak Harupat.
Baca Juga: Prediksi, Line-up dan Kata Pelatih. Real Madrid vs Manchester City. Semifinal Liga Champions Leg 1
Sementara pada ruas Jalan Pajajaran depan Rumah Sakit PMI Kota Bogor tidak berubah tetap dengan rekayasa lalu lintas awal, yaitu dua arah.
"Nanti Jalak Harupat akan menjadi dua arah, tetapi melipir ke sebelah kiri. Dari arah Balaikota juga nanti akan belok kiri, tidak bisa crossing (memotong) ke Jalak Harupat, langsung ke Sudirman," imbuhnya.
Kendaraan dari Jalan Ir. H. Juanda yang akan menuju kawasan Empang, terang Bima Arya, bisa memutar di Jalan Otista sebelum area penutupan jembatan Otista. Kendaraan juga bisa menuju ke Jalan Roda.
"Pada intinya skenario dua arah ini akan banyak menekankan perputaran ke kiri, menekuk ke kiri. Secara detailnya distribusi dari konsep baru ini akan kami sebarkan mulai malam ini juga agar warga bisa memahami dan menyesuaikan," paparnya.
Lebih lanjut, Bima Arya mengungkapkan, bahwa keputusan ini merupakan jawaban atas aspirasi warga yang menyampaikan untuk diberlakukan kembali dua arah pada jalur SSA tersebut.
Disamping itu, dari evaluasi pelaksanaan rekayasa lalu lintas selama tujuh hari terakhir pasca ditutupnya jembatan Otista melalui kajian, analisis lapangan, dan pengumpulan data warga yang disampaikan ke camat dan lurah di seluruh Kota Bogor, ada dampak ekonomi yang cukup signifikan.