FOKUSSATU.ID - Event event besar di dunia, tidak terkecuali Indonesia sebagaimana gelaran MotoGP Pertamina Grand Pix of Indonesia biasanya tidak terlepas dari peran pawang.
Keberadaan pengatur dan pengendali cuaca di event event itu, biasanya memang tidak muncul kepermukaan, tetapi keberadaan mereka berpengaruh besar terhadap suksesnya sebuah acara.
Hampir semua daerah di Indonesia punya pawang hujan, tidak terkecuali Lombok. Metode kerjanya tentu tergantung kearifan lokal tempat dimana mereka berasal.
Baca Juga: KM Kelud Hotel Terapung Gratis Bagi Penonton MotoGP Mandalika
Pada event MotoGP Mandalika 2022 yang tengah berlangsung di Sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18-20 Maret 2022, pawang hujannya Rara Istiati Wulandari.
Ritual menghalau awan agar hujan tidak turun, atau turun sekedarnya saja di wilayah yang diinginkan bukan hal baru dan asing di Indonesia. Di Bima Dompu disebut "Sando Ura". Dalam ritual Islam disebut "istisqo" Meminta Hujan.
Sosok Rara menjadi Viral di media sosial dalam 2 hari terakhir. Dia secara terbuka menjelaskan kiatnya dalam memodifikasi cuaca, lengkap dengan instrumen dan aksesoris ritual yang digunakan.
Baca Juga: Sedang Menikmati Momen Menjadi Kakek, Anang Hermansyah Ungkap Cucunya Mirip Siapa
Rara menjelaskan dia hanya menjalankan ritual sesuai dengan kemampuannya, namun pihak penyelenggara MotoGP menganggap Rara mampu dan bisa memodifikasi cuaca lewat cara alternatif, plus pendekatan technologi seperti menggunakan laser pemecah awan, dan menebar garam dengan menggunakan pesawat seperti yang dilakukan oleh Tim TNI Angkatan Udara.
"Supaya lembab, cuacanya itu agak gelap gelap. Mereka mintanya hujan tetapi karena di sisi parkir timur itu masih ada pekerjaan HK. Di atas masih ada persiapan. Jadi saya mintanya itu supaya, suhunya itu turun. Oleh allah yang maha kuasa, izin sang hyang widi warse, dan para dewa-dewa yang saya panggil. Itu beneran saya bisa menggerakkan awan dan lembab," katanya.
Supaya pembalap nyaman, Rara juga diminta sedikit gerimis.
Jadi supaya nyaman, karena orang Indonesia biasa dengan suhu tropis, tetapi pembalap inginnya suam suam kuku.
Baca Juga: Konsumsi Ganja dan Obat-Obat Terlarang MFL Seorang Vokalis Band Resmi Jadi Tersangka
"Jadi saya minta suport semua, supaya bisa berjalan baik, kalau panggil panas itu beda, kalau panggil hujan itu, disini harus ada es batu. Jadi disini tuh tadi ada es batu ya," katanya sambil berjalan lalu menunjukkan area yang telah diberinya es batu.
Artikel Terkait
Melihat Tugas Marshal Dalam Gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika
Hasil Kualifikasi Modal Penting Pembalap
Berada di Posisi 3 Marquez Paham Kekuatan Motornya
Memacu Dengan Kecepatan 194 Km/Jam, Marquez Terjatuh Di Tikungan 11
Mengejutkan, Mario Suryo Aji Akan Berada di Baris Pertama Kelas Moto3
Cetak Sejarah di Moto3 Mandalika, Siapa Mario Suryo Aji
Fabio Quartararo Raih Pola Positon, Marquez Terlempar Di Posisi 15
Kembali Jatuh Marquez Dilarikan Ke Rumah Sakit