Selain itu, Herru juga menyoroti hadirnya tim investigasi untuk menemukan titik terang kasus Kanjuruhan. Baginya, tim tersebut menunjukkan kehadiran negara dalam kasus ini.
Baca Juga: Oreo Cheese Cake, Menu Sajian Cemilan Spesial Unik Keluarga Rumahan
"Orang-orangnya juga kompeten, mereka sudah bergerak dari kemarin. Hasilnya harus bagus, sehingga bisa jadi momentum kebangkitan sepak bola Indonesia," harapnya.
Salah satu hal yang perlu dibenahi juga adalah ticketing. Menurutnya, ticketing yang dilakukan Persib sekarang bisa dicontoh oleh pihak lain.
Berangkat dari kejadian Piala Presiden yang juga merenggut nyawa suporternya, Persib pun membenahi sistem pembelian tiket. Meski ia akui, sistem ini memang sulit. Bahkan, menimbulkan demo di kalangan Bobotoh.
"Pintu utama itu dari tiket. Satu KTP untuk satu tiket. Itu sudah terseleksi. Pengambilannya pun tidak bisa diwakilkan. Itu juga sebuah komitmen yang bagus," tuturnya.
Dengan sistem ini, sudah banyak calo sudah yang berkurang. Meski sempat mendapat kontra dari Bobotoh, tapi semua ini demi kebaikan bersama dan keselamatan sepak bola.
"Menurut mereka ini ribet, tapi bagi saya itu hanya culture shock. Persib 100 persen tiket online itu bagus. Baru Persib yang berani memulai. Sebab, tidak penting ada sepak bola kalau ada yang meninggal lagi," katanya.***
Artikel Terkait
Bobotoh Lakukan Protes Terkait Sistem Ticketing Laga Kandang Persib
Kecewa Tidak Bisa Bertemu dengan Manajemen, Demo Bobotoh Berujung Ricuh
Unggul 14-0, Timnas Indonesia U 17 Persembahkan Kemenangan untuk Musibah di Kanjuruhan
Personel Polres Tasikmalaya Kota dan Puluhan Bobotoh Gelar Shalat Ghaib Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Ban Hitam di Lengan Pemain Saat Laga Liga Champions, Bentuk Dukungan dan Dukacita Tragedi Kanjuruhan