FOKUSSATU.ID - Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan pada hari Rabu 20 Oktober 2021 waktu setempat, bahwa dia ingin mencari konsensus atau suara bulat mengenai rencana Piala Dunia dua tahunan dan perubahan pada kalender pertandingan internasional setelah menghadapi kritik keras dari federasi Eropa.
Dewan penguasa FIFA setuju untuk mengadakan pertemuan puncak global pada 20 Desember untuk membahas proposal Piala Dunia yang akan diadakan setiap dua tahun daripada setiap empat tahun.
Namun, Infantino tidak berkomitmen untuk mengadakan pemungutan suara yang mengikat pada rencana tersebut - setelah presiden UEFA Aleksander Ceferin memperingatkannya, mengatakan akan ada konsekuensi yang mengerikan untuk sepak bola secara umum jika dia terus maju.
Baca Juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Jawab Aturan PCR Penerbangan Yang Membingungkan
Baca Juga: Pemerataan Investasi untuk Ketahanan Ekonomi Jabar melalui WJIS
FIFA sekarang akan menunggu hasil studi kelayakan dan juga analisis ekonomi dampak keuangan dari Piala Dunia ekstra, yang diharapkan akan disampaikan sebelum KTT.
Pertemuan antara 'kelompok teknis' FIFA dan UEFA juga dijadwalkan minggu depan.
Ceferin mengatakan UEFA akan memboikot Piala Dunia tambahan dan penentangannya terhadap rencana tersebut telah digaungkan oleh klub dan liga Eropa.
Infantino mencatat perdebatan itu telah "dipanaskan" tetapi mengatakan bahwa itu adalah tanda perubahan di dalam FIFA bahwa konsultasi luas seperti itu diadakan.
"Kami akan melanjutkan dengan tujuan mencapai konsensus dengan solusi yang bekerja untuk keuntungan semua orang. Dengan menjadi tuan rumah KTT global akhir tahun ini, kami sekarang akan memiliki kesempatan untuk mempresentasikan satu rencana dan memberikan umpan balik kepada semua asosiasi anggota FIFA kami," kata Infantino.
Namun, tidak ada upaya kuat untuk menjual gagasan Piala Dunia dua tahunan dari Infantino, yang malah menekankan bahwa perannya adalah mendengarkan semua sudut pandang.
"Kita harus melihat bagaimana kita bisa mendekati pendapat yang berbeda dari berbagai pihak," kata Infantino dalam konferensi pers.
“Kami perlu melihat manfaat olahraga dan ekonomi, kemudian kami dapat berdiskusi dengan beralasan tentang Piala Dunia dan mungkin kompetisi lainnya. Saya tidak tahu bagaimana hasilnya nanti," katanya.
FIFA akan mengadakan kongres penuh berikutnya di Doha, Qatar pada 31 Maret, menjelang pengundian putaran final Piala Dunia 2022 di negara Teluk tersebut.
Artikel Terkait
Kritisi Jokowi, BEM SI Jabar Kepung Gedung DPRD Jabar
1.100 Calon Investor Jajaki Kerjasama dengan Jabar Melalui WJIS
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu Seberat 3,2 Kg
Peraih Emas PON XX Papua Asal Jabar Buat Kejutan, Ungguli Pasangan Nomor 1 Dunia
KPK Bakal Dalami Permintaan Azis Syamsuddin Terhadap Mantan Bupati Kutai Kartanegara
Permintaan Mangga Gresik ke Pasar Internasional Tinggi, Kemenkop UKM Lakukan Ini
Santri Ini Jadi Menteri Sehari Setelah Menang Sayembara Kementerian Agama
Hari Ini Babak playoff Turnamen Mobile Legends Digelar, Ini Jadwalnya
Pemerataan Investasi untuk Ketahanan Ekonomi Jabar melalui WJIS
Ketua DPR Minta Pemerintah Jawab Aturan PCR Penerbangan Yang Membingungkan